Beranda / Berita / Aceh / Breaking News: Kantor Keuchik Lambaro Skep Disegel Warga, Ini Penyebabnya

Breaking News: Kantor Keuchik Lambaro Skep Disegel Warga, Ini Penyebabnya

Senin, 27 Desember 2021 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
Kantor Keuchik Lambaro Skep yang telah disegel warga. [Foto: Dialeksis/Achmad] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ratusan warga Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh mengelar demo di kantor Keuchik. 

Pasalnya, amarah warga sudah bertubi-tubi sejak kepemimpinan Keuchik Tarmizi yang hampir 3 tahun. 

“Atas dasar ketidakbenaran lagi kepemimpinan Keuchik ini, contoh ia tidak mendukung terhadap pemuda, masyarakat Gampong, dan fasilitas Gampong pun dibatasi untuk digunakan,” jelas Ketua Pemuda Gampong Lambaro Skep, Mauliza kepada Dialeksis.com, Senin (27/12/2021). 

Ketua Pemuda Gampong Lambaro Skep, Mauliza. [Foto: Dialeksis.com] 

Lanjutnya, seperti pada saat peringatan tsunami yang ke 17 tahun, warga tidak berikan menggunakan inventaris Gampong tapi harus disewa. 

Di depan pintu kantor Keuchik terlihat massa aksi menempelkan sejumlah tulisan kritikan. Contoh "Keuchik Anti Tsunami".  "Tsunami Ku Kenang Beulangong Ku Sewa".

“Acara peringatan tsunami ini difasilitasi oleh Masyarakat kita dengan memberi 2 lembu, karena pak Keuchik tidak kompak dengan masyarakat Gampong, makanya kami segel kantor, kunci mobil dengan kunci gudang BUMG,” jelasnya lagi. 

Kejadian serupa bukanlah baru pertama kali terjadi, beberapa waktu lalu disaat perayaan Hari Raya Qurban,masyarakat juga harus menyewa semua kebutuhan peralatan memasak. 

“Apalagi ini untuk kegunaan peringatan tsunami, masyarakat merasa terpukul karena Gampong kita ini Gampong yang langsung terdampak tsunami, seharusnya Gampong yang buat acara ini. Tetapi kenapa disaat masyarakat membuat acara malah Keuchik tidak mendukung,” terangnya. 

Ia menambahkan, sebagai gantinya warga berinisiatif untuk menyewa peralatan masak ‘kuah belangong’ di Gampong terdekat seperti di Lamdingin. 

Demo yang dimulai dari pukul 10:00 WIB, massa aksi menyampaikan tuntutan demo kepada Tuha Peut dan meminta untuk mengambil tindakan tegas karena masalah di Gampong Lambaroskep sudah berlarut-larut. 

“Karena sudah banyak masalah di belakangnya lagi tapi karna pas momen tsunami, disinilah kemarahan warga memuncak, kemaren itu kami cuma protes ke Tuha Peut,” ungkapnya. 

Masyarakat dengan tegas meminta agar Keuchik sekarang diturunkan dan diganti dengan yang lebih layak. 

“Selama beliau menjadi Keuchik, dari pertama hingga sekarang tidak pernah ada kunjungan gotong royong bersama, jadi persaudaraan kita renggang, pasti sudah tentu nafsi-nafsi sendiri,” terangnya. 

Mauliza menegaskan jika tuntutan demo hari ini tidak ditanggapi dengan serius oleh Tuha Peut, maka dirinya dan warga Lambaroskep akan membawa lebih banyak lagi massa dan langsung protes ke kantor Walikota Banda Aceh.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda