kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / BPPA Pulangkan Warga Pidie yang Meninggal di Jakarta

BPPA Pulangkan Warga Pidie yang Meninggal di Jakarta

Rabu, 10 Februari 2021 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Proses evakuasi jenazah Alm. Samsul Bahri saat hendak dipulangkan ke Aceh [Foto: Humas BPPA]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Seorang warga asal Pidie, Samsul Bahri (56) meninggal dunia, di tempat kediamannya di kelurahan Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Selasa, 9 Februari 2021, akibat diabetes yang dideritanya.

Almarhum yang berasal dari Krueng Dhoe, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Jalan Jengki Cipinang Asem, No. 55A, Kebon Pala, sekitar pukul 09.30 WIB.

Dalam hal ini, Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) akan memfasilitasi pemulangan jenazahnya ke Aceh yang dijadwalkan, pada Rabu, 10 Februari 2021.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal S.STP, M.Si, mengatakan jenazah akan dipulang melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 07.00 WIB, dengan menggunakan pesawat Garuda.

“Insya Allah, nanti sesampainya di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, akan ada ambulan yang akan menjemput dan mengantarnya hingga ke kampung halamannya di Krueng Dhoe, Pidie,” kata Almuniza.

Ia mengatakan, pemulangan jenazah warga Aceh kurang mampu di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya selalu difasilitasi oleh Pemerintah Aceh. Karena itu juga merupakan amanah dari Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Almuniza menyebutkan, almarhum sudah lama menderita sakit diabetes yang dialaminya. Namun dalam beberapa hari ini sakit yang dirasakannya semakin bertambah parah.

Dalam hal ini, kata Almuniza, Pemerintah Aceh turut menyampaikan duka cita, dan mendoakan almarhum serta keluarga yang ditinggalkan.

“Semoga almarhum bapak Samsul Bahri di tempatkan di Syurganya Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah menerima musibah ini,” ujarnya.

Sementara itu, Titi Rukmi, istri almarhum mengatakan, semenjak sakit yang diderita, almarhum sudah tidak lagi bisa melakukan aktivitasnya sebagai tukang pangkas di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

“Sekitar empat tahun yang lalu ia tidak bisa bekerja lagi, sejak penyakit itu muncul, sehingga untuk kecukupan sehari-hari saya yang menanggungnya. Untuk pengobatan hanya pergi ke Puskesmas dan klinik yang terdekat tempat tinggal kita,” kata Titi yang hanya tinggal bersama suaminya selama ini.

Titi mengatakan, almarhum yang sudah tinggal di Jakarta sejak tahun 2000-an orangnya sangatlah berjiwa sosial dan bermasyarakat. Karena saling bantu membantu sesama.

“Orangnya baik dengan jiwa sosialnya yang sangat luar biasa. Dan almarhum juga aktif dengan perkumpulan orang Aceh di Jakarta,” katanya.

Titi dalam hal ini, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, karena telah memfasilitasi pemulangan jenazah suaminya ke kampung halamannya di Aceh.

“Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah memfasilitasi dan mengantar jenazah almarhum ke Aceh. Mudah-mudahan ini menjadi amal yang baik,” ujarnya.

Keyword:


Editor :
Fira

riset-JSI
Komentar Anda