kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / BPBA Bersama Mitra Kerja Lakukan Aktivasi Sirine Tsunami

BPBA Bersama Mitra Kerja Lakukan Aktivasi Sirine Tsunami

Kamis, 27 Desember 2018 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: BPBA

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) bersama Instansi/Lembaga terkait Penanggulangan Bencana di Aceh seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Aceh, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh, Dinas Perhubungan Aceh, TNI, Polri, RAPI Aceh, ORARI Aceh, Badan SAR Banda Aceh, BPBD Kota Banda Aceh, BPBD Kabupaten Aceh Besar dan PSN melakukan aktivasi enam Sirine Tsunami secara serentak yang terdapat di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Aktivasi Sirine tersebut merupakan kegiatan rutin tiap bulan yang telah dilakukan oleh BPBA bersama mitranya pada tanggal 26 pukul 10.00 WIB.

Kepala Pelaksana BPBA, H. Teuku Ahmad Dadek, SH mengingatkan kembali kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi sirine supaya tidak panik karena aktivasi ini merupakan uji coba peralatan Tsunami Early Warning System (EWS) di enam titik.

Ke-6 titik tersebut, yaitu tower sirine tsunami yang berlokasi di Kantor Gubernur Aceh Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, Lampulo Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, Blang Oi Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, Lam Awe Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar), Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar) dan di Lhoknga Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. 

Aktivasi Sirine Tsunami yang dilakukan pada tanggal 26 Desember 2018 atau bertepatan dengan Peringatan 14 Tahun kejadian Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Aceh 2004 berdasarkan skenarionya dirangkaikan dengan Simulasi Evakuasi Mandiri Masyarakat yang berada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar menuju Titik Evakuasi Sementara maupun ke Titik Evakuasi Akhir yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan Peta Jalur Evakuasi. 

Kepala Pelaksana BPBA menyampaikan bahwa skenario simulasi yang dimainkan pada hari ini, berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh BMKG yaitu terjadi gempa bumi dengan Magnitude 7.5 pada tanggal 26 Desember 2018 pukul 10.00 WIB. Dimana gempa bumi yang terjadi berlangsung sekitar 60 detik dan getarannya dirasakan sangat kuat sehingga manusia tidak dapat berdiri dengan sempurna. 

Seusai dengan Prosedur Operasi Standar yang dimiliki, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS PB) pada Badan Penanggulangan Bencana Aceh, merespon pasca kejadian gempa dengan melakukan penyelamatan diri dan setelah gempa selesai segera melaksanakan kajian cepat terhadap kondisi bangunan dan peralatan sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana dan selanjutnya menghubungi pihak BMKG untuk menanyakan kekuatan gempa bumi yang telah terjadi. 

Sembari menunggu informasi resmi yang dikeluarkan oleh pihak BMKG, selanjutnya PUSDALOPS PB BPBA melaporkan kepada Kepala Pelaksana BPBA bahwa bangunan dan peralatan PUSDALOPS PB BPBA dapat digunakan untuk operasi dan desiminasi informasi penanganan gempa bumi berpotensi tsunami yang telah terjadi kemudian PUSDALOPS PB BPBA satu persatu memanggil Instansi/Lembaga terkait Penanggulangan Bencana di Aceh untuk menanyakan informasi di masing-masing lokasi pasca kejadian gempa bumi berpotensi tsunami dan sekaligus memastikan kesiapan sumberdaya yang dimiliki oleh Instan/Lembaga terkait dalam rangka membantu dan mengamankan Evakuasi Mandiri Masyarakat, menjauh dari ancaman bahaya tsunami menuju ke tempat atau lokasi yang lebih aman. 

Selang lima menit kemudian, BMKG mengeluarkan informasi resmi bahwa telah terjadi gempa bumi dengan Magnitude 7.5 pada tanggal 26 Desember 2018 pukul 10.00 WIB di Lokasi 2,33 Lintang Utara, 97,02 Bujur Timur dengan kedalaman 12 Kilo Meter. Gempa bumi tersebut berpotensi tsunami sehingga BMKG mengeluarkan peringatan dini awas tsunami di Banda Aceh, Aceh Besar, Simeulue dan Aceh Selatan. Setelah menerima SMS Peringatan Dini Tsunami dari BMKG, Petugas Piket PUSDALOPS PB BPBA menindaklanjuti dengan melakukan aktivasi sirine tsunami di enam lokasi yang berada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. (dae)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda