kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bioflok Pokir Ilham Akbar Banyak Tak Berfungsi, Ini Kata DKP Aceh

Bioflok Pokir Ilham Akbar Banyak Tak Berfungsi, Ini Kata DKP Aceh

Kamis, 02 November 2023 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Foto lokasi kolam terpal Bioflok di Desa Alue Ie Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen yang tak difungsikan terancam jadi besi tua. Pemandangan demikian juga terlihat di beberapa desa yang menerima bantuan Bioflok tersebut. Untuk counter berita yang dilansir Dialeksis.com, saat ini buzzer membangun narasi di media lain bahwa kegiatan tersebut berhasil. [Foto: Fajri/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sebanyak Rp 4 Miliar lebih dana Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRA Dapil Bireuen, Ilham Akbar ST, yang dialokasikan untuk kegiatan pembuatan kolam terpal dengan sistem Bioflok Budidaya Ikan/Udang pada anggaran APBA Tahun 2022 di bawah Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Aceh yang tersebar di 9 desa dalam 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen. 

Memasuki tahun 2023, sebagian kolam terpal Bioflok tersebut tak bisa difungsikan secara maksimal. Ini disebabkan diduga akibat pembuatan tempat penerapan teknologi budidaya tersebut kurang sempurna (spesifikasi) dan benih ikan lele yang disalurkan juga banyak yang mati. Seharusnya yang katanya proyek tersebut bertujuan untuk menghidupkan ekonomi masyarakat. Namun fakta dilapangan sangat miris. Persentase keberhasilan pun sangat kecil.

Dari 9 kelompok desa penerima bantuan tersebut, hasil pantauan Dialeksis.com yang masih bergiat hanya 3 desa. Selebihnya bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan kolam terancam jadi besi tua. Ini sangat miris di tengah upaya arahan Presiden Jokowi agar pemanfaatan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh agar digunakan tepat sasaran.

Kegiatan proyek pembuatan kolam Bioflok menjadi contoh pemanfaatan dana Otsus yang kurang sempurna. Lantas bagaimana tanggapan pihak DKP Aceh selaku pihak yang memiliki kewenangan akan kegiatan bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat?

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Aceh, Sakur, kepada Dialeksis.com, ia mengatakan untuk kegiatan tersebut secara teknis tanggung jawab rekanan yang mengerjakan proyek pembuatan kolam terpal Bioflok tersebut sudah selesai. 

“Memang sebelumnya ada kekurangan-kekurangan, tetapi sudah kita cat kita suruh sempurnakan. Karena proyek tersebut dikerjakan akhir tahun 2022 lalu. Begitu juga ada temuan sudah kita setor ke Kas Negara,” kata Sakur kepada Dialeksis.com, Kamis (2/11/2023) saat dikonfirmasi via Phone dari Banda Aceh.

Menurut pejabat DKP Aceh ini, untuk siklus pertama kelompok penerima bantuan tersebut sudah merasakan panen (hasil_red), tetapi menyangkut dengan siklus kedua tidak difungsikan lagi. Pihaknya akan mencari tahu penyebabnya. 

“Kenapa di siklus kedua ini tidak difungsikan atau tidak panen lagi, tentu kami akan mencari tahu penyebabnya,” jelas Sakur.

Memang pihaknya dari Dinas, sebut Sakur, jika ada alokasi anggaran punya kewajiban untuk melakukan pembinaan kelompok-kelompok agar bantuan difungsikan kembali untuk dimanfaatkan, seperti membuat semacam pelatihan (Bimtek) untuk kelompok. Namun jika dalam perjalanan tidak ada alokasi anggaran, pihaknya akan melakukan musyawarah dengan tim Pak Ilham Akbar kolam terpal ini akan kita apakan. 

“Ya, ini pokirnya Pak Ilham Akbar, jika ada alokasi anggaran kita akan melakukan pembinaan mencari tahu apa penyebab di siklus kedua tidak panen, tetapi jika tidak ada anggaran apa boleh buat, kami akan musyawarah juga dengan Pak Ilham Akbar,” demikian disampaikan Sakur

Adapun kelompok penerima bantuan kolam terpal Bioflok Budidaya Ikan dengan total anggaran Rp 4 Miliar lebih tersebut tersebar di 9 Desa, yaitu:

1. Desa Teupin Siron, Kecamatan Gandapura anggaran Rp 449. 536. 500 dikerjakan oleh CV Pulo Ceubrek.

2. Desa Suka Rame, Kecamatan Makmur anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan oleh CV Bumi Makmur.

3. Desa Kambuk, Kecamatan Jangka anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan oleh CV Bumi Makmur. 

4. Desa Paya Timu Kecamatan Peudada anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan oleh CV Mitana Jasa.

5. Desa Cot Laga Sawah Kecamatan Kuala anggaran Rp Rp 449.536.500 dikerjakan oleh CV Pancacita Cakra Donya.

6. Desa Cot Rabo Baroh Kecamatan Peusangan dikerjakan oleh CV Bard Dakar Konstruksi anggaran Rp 449.536.500.

7. Desa Alue Ie Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dikerjakan oleh CV Munawwarah Jaya Abadi anggaran Rp 449.536.500.

8. Desa Tanjong Beuridi Kecamatan Peusangan Selatan, anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan CV Panjoe Perkasa.

9. Desa Beunyot Kecamatan Juli anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan CV Arief Maha Karya. [FAJ]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda