Bimtek Keuchik Peusangan ke Lombok, Pelesiran dan Dugaan Kepetingan Subarni Cs
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
Ilustrasi Bimtek. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Usai rapat peringatan Maulid yang berlangsung di Balai Desa Kantor Camat Peusangan Agustus 2022 lalu. Sejumlah Keuchik tak izinkan untuk meninggalkan Balai Desa oleh kelompok Subarni Cs yang juga ketua BKAD Kecamatan Peusangan.
"Seluruh Keuchik jangan pulang dulu. Kita masih ada rapat," begitu arahan waktu itu. Hal ini diceritakan kembali oleh salah seorang Keuchik dari Peusangan kepada Dialeksis.com, Sabtu malam 3 Agustus 2022. Keuchik tersebut tak ingin namanya ditulis menghindari dikucilkan oleh Kelompok Keuchik Subarni Cs, Karena sudah ada arahan, akhirnya Keuchik urung keluar dari ruang Balai Desa Kantor Camat.
"Peu lom nyoe, kajak peulaku kamoe lom. Pue rapat lom. Pokoknya awak drokeuh kamita cara peng Gampong beu abeh kalinyoe," celoteh salah seorang Keuchik saat itu.
Gesekan sesama Keuchik Peusangan mulai mencuat kala itu. Hal ini dari informasi pengakuan Keuchik tersebut.
Ketua BKAD Peusangan Keuchik Subarni cs tidak konsisten dengan apa yang disampaikan dalam rapat berbeda ketika realisasi dilapangan.
Sumber tersebut membeberkan dua kegiatan Bimtek yang dikelola oleh BKAD Peusangan dibawa kendali Subarni Cs. Bimtek Pertama yaitu Bimtek ibu PPK ke Takengon Aceh Tengah, Satu Desa Setor Rp 2,5 juta rupiah.
Bimtek kedua yaitu Sikeudes pesertanya Operator dan Bendahara Desa (Kaur Keuangan, Satu dua orang peserta setor Rp 6 juta rupiah, acaranya di Banda Aceh.
"Bila dihitung kami Peusangan sudah puluhan juta anggaran Bimtek dikelola BKAD Peusangan," sebutnya seraya menjelaskan kegiatan Bimtek ketiga Bimtek Keuchik ke Pulau Lombok.
"Bimtek keempat selanjutnya giliran Bimtek Sekdes ke Pulau Batam. Tapi ini masih wacana kalau sukses acara ke Lombok lanjut ke Batam," ungkap Keuchik tersebut.
Sikap tak konsisten Subarni Cs mulai dibuka oleh sumber tersebut. Sebagian Keuchik merasa kecewa lataran saat rapat pelaksanaan Bimtek ketua BKAD Subarni selalu menyemangati Keuchik-Keuchik bahwa Bimtek yang dilaksanakan ini murni hasilnya dinikmati bersama. Ada hasil dari pengadaan tas baju dan ATK.
"Kata Ketua BKAD Keuchik Subarni waktu rapat, hasil dari keuntungan pengadaan barang-barang tersebut akan dibuat syukuran atau khanduri bersama. Jangankan untuk buat acara. Berapa untung dan berapa rugi sama sekali tak disampaikan kepada Kami Keuchik dari 69 Desa. Seharusnya pengurus BKAD harus terbuka pada kami Keuchik," beber Keuchik tersebut lagi.
Ke Lombok Terkesan Ajang Pelesiran
Data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Bireuen dalam buku "Kecamatan Peusangan Dalam Angka" Terbit Tahun 2021. Secara geografis potensi ekonomi dari 69 Desa Sekecamatan Peusangan dengan luas Kecamatan 12.248 Ha yang potensial untuk dikembangkan sektor Pertanian dan Perkebunan.
Bimbingan Teknis (Bimtek) Keuchik Sekecamatan Peusangan yang dijadwalkan berangkat menurut jadwal yang disampaikan sejumlah Keuchik antara tanggal 9, 14 dan 15 September 2022 mendatang ke Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menguras dana desa Rp 16 Juta lebih Per Desa. Terkesan ajang Pelesiran dengan uang dana desa.
"Dalam hal ini butuh ketegasan dari PJ Bupati Bireuen dan Camat Peusangan tidak mengeluarkan izin atau SPT. Saya yakin ilmu yang didapatkan usai pulang dari Lombok pasti tidak bisa diterapkan di Desa-Desa yang ada di Peusangan. Karena potensi ekonomi di Lombok dan di Desa-desa Kecamatan Peusangan jauh sekali perbedaannya. Ini terkesan ajang berwisata ke lombok menggunakan dana desa," kata Ikbal mantan aktivis Mahasiswa.
Secara terpisah Ketua BKAD Kecamatan Peusangan Subarni membenarkan bahwa pihaknya sudah melakukan wacana untuk melaksanakan Bimtek Ke Lombok. Namun Subarni membantah bahwa uang yang disetor ke BKAD bukan Rp 16 Juta Rupiah.
"Yang disetor ke BKAD cuma Rp 6 juta rupiah. Tidak termasuk biaya tiket Pesawat dan SPPD," kata Keuchik Subarni saat dikonfirmasi Dialeksis.com.
Subarni juga membantah melakukan pemberian Cash Back untuk para Keuchik yang mengikuti Bimtek ke Lombok. "Tidak ada Cash Back dari BKAD," sebutnya.
Untuk memuluskan kegiatan Bimtek ke Lombok, Subarni juga mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan koordinasi atau pertemuan dengan PJ Bupati Bireuen Aulia Sofyan pada hari Jumat yang lalu untuk menanyakan perihal kegiatan Bimtek Ke Lombok.
"Saat itu PJ Bupati Bireuen menjawab, bahwa Desa itu cuma kewenangan tersendiri dan Keuchik itu punya hak asal sesuai dengan koridor," kata Keuchik Subarni mengulang perkataan PJ Bupati. (Fajri Bugak)
- Galian C Ilegal di Gampong Ceubrek Peusangan Selatan Bebas Beroperasi
- DPRK Bakal Keluarkan Surat Rekomendasi Pergeseran Waktu Pelaksanaan Pilchiksung di Aceh Barat
- Hasil Koordinasi dengan Pemerintah Aceh, Juknis Pilchiksung di Aceh Barat Diminta Revisi
- Terkait Bimtek Keuchik Peusangan Ke Lombok, Camat: Tidak Mengeluarkan Izin