Berdialog dengan Presiden, Ini Permintaan Mahasiswa di Lhokseumawe ke Jokowi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Seorang mahasiswa asal Politeknik Lhokseumawe meminta Presiden Jokowi membangun rumah kreatif di Aceh agar anak muda dapat memperbanyak pengetahuan dan pengalaman di era digitalisasi.
Permintaan tersebut muncul saat Jokowi menyempatkan diri menyapa para mahasiswa di Lhokseumawe, saat melakukan kunjungan kerja ke Aceh, Jumat (10/2/2023).
Dialog dengan mahasiswa berlangsung hangat, jenaka, dan dinamis di Balai Teuku Umar, PIM. Menteri BUMN Erick Thohir bertindak sebagai moderator, dan memancing para mahasiswa agar berani bertanya kepada presiden.
Dikutip Dialeksis.com dari laman Facebook Nezar Patria, sejumlah mahasiswa dari Universitas Malikussaleh, bergantian bertanya ke presiden, mulai dari soal bagaimana membangun ekonomi kreatif serta ekosistem yang menunjang anak muda dalam berbisnis. Ada juga yang bertanya soal banjir di Aceh Utara yang terus berulang tiap tahun, dan minta saran dari presiden apa yang harus mereka lakukan.
Presiden menjawab dengan fasih apa saja yang diperlukan generasi muda. Presiden mengatakan jangan takut mulai, jangan takut bermimpi. Hal yang tak mungkin kalau hanya dipikirkan, ternyata dengan kerja keras bisa menjadi kenyataan.
Jokowi menyanggupi akan membangun rumah kreatif di Aceh. Untuk di awal tahun ini akan dibangun di Kota Banda Aceh Kemudian menyusul di kota-kota lain.
Berkaitan dengan banjir, presiden mengingatkan hutan yang ditebang secara liar menyebabkan bencana banjir, harus terus diingatkan tentang pelestarian hutan, dan agar tak lagi terjadi pembalakan liar.
“Perlu gerakan anak muda buat menanam pohon, sepuluh, seribu, atau bahkan jutaan pohon. Saya akan kirimkan bibitnya jika butuh,” kata presiden.
Menurut Nezar Patria, Presiden Jokowi sangat akrab dengan potensi ekonomi Aceh. Dia memang pernah tinggal dan bekerja di Bener Meriah, Aceh Tengah, sekitar paruh akhir 80an.
Sejak menjadi presiden, Jokowi berulang kali mengunjungi Aceh. Dia tampak mencintai daerah itu, dan ingin Aceh bisa bergerak lebih maju lagi.
Sebelum diskusi, Presiden Jokowi, Mensesneg Pratikno, dan Menteri BUMN Erick Thohir, sempat melihat lapak-lapak kecil produk UMKM para generasi milenial. Ada kerajinan anyaman, kain sarung “Ija Kroeng”, sampai pomade dari bahan kemiri untuk minyak rambut.
“Bagus banget produknya. Saya beli kain sarung ini,” kata Jokowi.
Dua menteri lain juga ikut memborong hasil kerja anak-anak muda Aceh itu.
Nezar memperhatikan Jokowi selalu gembira bertemu dengan generasi muda yang kreatif, berbincang sambil menatap mereka. Mungkin dari sinar mata mereka, Jokowi seakan melihat masa depan Indonesia.