kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / BEM UTU Ucapkan Hari Jumat Agung, Kampus Kebakaran Jenggot

BEM UTU Ucapkan Hari Jumat Agung, Kampus Kebakaran Jenggot

Senin, 10 April 2023 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Esekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, baru-baru ini mengucapkan selamat memperingati Jumat Agung bagi umat Kristiani. Ucapan selamat tersebut disebarluaskan melalui akun resmi Instagram dpm.utu.

Dalam unggahan tersebut, BEM UTU membagikan desain khusus flayer yang dilengkapi dengan salip dan gambar kampus UTU. Ucapan selamat tersebut merupakan bentuk dukungan dan penghargaan atas perayaan hari suci umat Kristen di seluruh dunia.

Jumat Agung adalah salah satu hari suci bagi umat Kristen di seluruh dunia untuk memperingati penyaliban Yesus Kristus. Umat Kristen merayakan hari ini dengan ibadah gereja, doa, dan refleksi tentang pengorbanan Yesus Kristus bagi keselamatan manusia. 

Ucapan selamat dari BEM UTU tersebut telah menjadi viral di media sosial.

Tidak lama kemudian beredar surat klarifikasi, surat itu berbbunyi, sehubungan beredar flayer ucapan Memperingati Hari Jumat Agung yang terseber di media sosial dpm.utu pada tanggal 07 April 2023. dini hari, maka dengan ini kami bermaksud untuk menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Dalam surat bernomor 01/A/DPM-UTU/IV/2023 itu disebut, tindakan itu diluar batas dan murni kekhilafan. Kemudian flayer ucapkan selamat memperingati Jumat Agung bagi umat Kristiani itu dihapus dari akun Instagram milik dpm.utu itu.


Peneliti Politik dan Kebijakan Publik Muhammad Mirza Ardi menilai, ucapan selamat untuk agama lain tidak bermasalah, alasannya ucapan itu bukan berarti mengimani ajaran agama tertentu.

“Sama seperti orang non-muslim mengucapkan selamat ibadah bulan puasa dan Idul Fitri kepada muslim, bukan berarti mereka mengimani Islam dan kenabian Nabi Muhammad.

“Saya justru kecewa dengan pihak yang mengecam BEM UTU, harusnya mereka diapresasi. Bukan menuntut atau mencela sehingga anak-anak muda itu harus minta maaf,” kata Muhammad Mirza Ardi, kepada DIALEKSIS.COM, (10/4/2023).

Menurutnya, mengucapkan selamat hari perayaan kepada agama lain dibolehkan saja, asal bukan karena paksaan. 

“Sejak kapan mengucapkan selamat Natal, tiba-tiba kita menjadi Kristen? kan engga gitu. Semuanya tergantung pemaknaan kita dan niat,” pungkas Muhammad Mirza Ardi.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda