Beranda / Berita / Aceh / Belajar dari Fitria Husna, Salah Satu Wisudawan Terbaik UIN Ar-Raniry

Belajar dari Fitria Husna, Salah Satu Wisudawan Terbaik UIN Ar-Raniry

Selasa, 24 November 2020 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora
Salah satu wisudawan terbaik UIN Ar-Raniry, Fitria Husna. [IST]

DIALEKSIS.COM |Banda Aceh - Belajar dengan baik, cintai bidang atau disiplin ilmu yang diambil, manajemen waktu dengan baik, dan berusaha untuk tidak menunda pekerjaan.

Begitulah kiat yang ditanamkan oleh Fitria Husna hingga berhasil meraih IPK 3.91, ia merupakan salah satu lulusan terbaik di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry yang diwisudakan, Senin (23/11/2020).

Husna mengikuti wisuda secara virtual dikarenakan kebijakan dari pihak kampus bagi yang ingin mengikuti wisuda langsung harus memenuhi beberapa persyaratan seperti harus ada hasil rapid test, tidak diperbolehkan didampingi oleh orangtua, teman dan tidak dibenarkan membuat papan bunga.

“Saya tipe orang yang tidak bisa menyelesaikan tugas dalam waktu dekat. Jadi saya selalu nyicil untuk membuat tugas. Jika ada materi yang tidak saya mengerti saya selalu usahakan bertanya kepada dosen dan sering diskusi juga dengan kawan-kawan. Jangan pernah merasa cukup dan cepat puas. Kemudian jaga ibadah dan doa,” ungkapnya saat dihubungi Dialeksis.com, Selasa (24/11/2020).

Masa-masa sulit juga ia rasakan terkhusus di masa pandemi sekarang, selama penyelesaian skripsi sempat terhambat dan terhenti selama empat bulan.

“Apalagi dosen bimbingan saya memang agak susah untuk bimbingan harus online dan sempat dibilang juga kemungkinan yang bisa sidang cuma beberapa orang saja, tetapi yang penting kita terus berusaha dan konsisten serta berdoa,” ujarnya.

Husna juga aktif berorganisasi himpuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Universitas, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) tingkat fakultas, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ar Risalah.

Husna merupakan mahasiswa asal Kota Langsa dan anak dari pasangan Hasanuddin dan Sri Yanti.

Mahasiswa asal langsa ini bercita-cita ingin melanjutkan Pendidikan magister jurusan konseling atau psikologi di luar Aceh.

“Saya berharap bisa dapat beasiswa kalau ada rezeki, namun sekarang karena pandemi sekarang orang tua juga belum mengizinkan, untuk saat ini saya fokus untuk kursus-kursus dulu sambil cari beasiswa dan mengisi waktu kosong sambil kerja,” tutupnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda