Ilustrasi penggunaan Dana Desa. [Foto: Hafidz Faza/rilis.id]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guna membangun pedesaan, Pemerintah mengucurkan Dana Desa kepada seluruh desa di Indonesia sejak 2015. Aceh, provinsi di ujung Pulau Sumatera ini kebagian jatah "jajan" pemerintah pusat. Bagaimana realisasi anggaran setiap tahunnya? 

Menurut Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh, serapan Dana Desa (DD) di Aceh meningkat setiap tahunnya, meskipun sempat ada penurunan jumlah alokasi anggarannya.

Kepala DPMG Aceh, Azhari, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Masyarakat Gampong, T Zul Husni, saat ditemui Dialeksis.com, mengatakan, realisasi penggunaan DD di Aceh terus menunjukkan tren positif.

Dia merincikan satu per satu. Pada 2015, Aceh menerima DD senilai Rp 1,7 triliun dengan serapan anggarannya sebesar 99,36 %. Tahun selanjutnya, Aceh dapat Rp 3,8 T dengan serapannya 99,71 %.

Pada 2017, jelas Zul Husni, DD Aceh berjumlah Rp 4,8 T dengan realisasinya 99,88 %. Berikutnya, realisasinya naik menjadi 99,9 % dari kucuran Rp 4,4 T.

Terkait: 2020 Aceh Dapat Dana Desa Rp 5 Triliun

"Tahun ini, dengan alokasi Rp 4,9 triliun, serapannya hingga 27 September lalu atau data yang kami miliki sampai hari ini 57,8 persen serapannya," ungkap Zul Husni.

Dia berharap, pada Desember nanti, serapan DD Aceh tahun 2019 setidaknya bisa menyamai angka tahun lalu yang nyaris mencapai 100 persen.

Dia juga menerangkan, pemanfaatan DD dari 2015 - 2017 lebih difokuskan untuk membangun infrastruktur desa. Karena banyak desa-desa di sejumlah daerah kekurangan fasilitas.

"Tapi sejak 2018 hingga 2020 nanti, penggunaan Dana Desa lebih diprioritaskan ke pemberdayaan SDM dan perekonomian desa," ucapnya.

Namun tambahnya, pemerintah tak melarang desa membangun infrastruktur, selama pembangunan fisik tersebut dapat memberikan dampak kepada pembangunan ekonomi masyarakat.

"Misal pembangunan irigasi untuk kemudahan petani," ujarnya.(me)