Baru Awal Tahun, Aceh Alami Kerugian Sebanyak Rp 26 M Akibat Bencana Alam
Font: Ukuran: - +
Reporter : Agam K
Foto udara dampak banjir di Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kab.Limapuluhkota, Sumatera Barat, Selasa (10/12/2020). [Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) merilis laporan, terhitung sejak bulan Februari 2021, telah terjadi bencana sebanyak 75 kali dan kerugian mencapai Rp 26 miliar.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Dr. Ir. Ilyas, MP, mengatakan, dari 75 kali bencana tersebut, yang paling banyak terjadi adalah kebakaran hutan.
“Kebakaran yang paling banyak terjadi adalah kebakaran hutan dan lahan, yaitu telah terjadi sebanyak 37 kali dan lahan yang terbakar mencapai 107 hektar. Maka terkait hal ini harus ada kerjasama dari semua pihak,” ujar Ilyas melalui siaran pers yang diterima dialeksis.com, Selasa (9/3/2021).
Baca juga : Wasekjen Partai Demokrat: Moeldoko Harus Out dari Istana
Ilyas menambahkan, bencana kedua yang paling banyak terjadi adalah kebakaran permukiman warga, saat sekarang ini terjadi sebanyak 29 kali dan menghaguskan 37 unit rumah dan 11 unit ruko, serta mengakibatkan 80 orang mengungsi.
Kemudian disusul oleh bencana angin puting beliung, telah terjadi sebanyak 5 kali dan merusak 1 unit ruko, 7 rumah warga, selanjutnya adalah bencana yang diakibatkan abrasi dan banjir.
Baca juga : Kurs Riyal Malah Melesat, Saat Fasilitas Minyak Arab Saudi Dirudal
“Akibat bencana tersebut, maka telah mengalami kerugian sebanyak Rp 26 miliar dan partisipasi dari semua pihak juga sangat penting dalam melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan, kebakaran yang bisa merusak lingkungan membuat citra buruk Indonesia,” tutur Ilyas.[]