Beranda / Berita / Aceh / Bantah Tudingan Nasrul Zaman, Delky: Perlu Dikasih Kaca Pembesar Biar Jelas

Bantah Tudingan Nasrul Zaman, Delky: Perlu Dikasih Kaca Pembesar Biar Jelas

Minggu, 26 Desember 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Delky Nofrizal Qutni. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tudingan Pemerhati Sosial, Dr Nasrul Zaman M.Kes yang menyembutkan bahwa pemko Banda Aceh gagal membangun infrastruktur merupakan tudingan yang keliru, error dan tak mendasar. Pasalnya hal itu berbanding terbalik dengan fakta sebenarnya.

Pertama, hal itu tidak sesuai dengan bidang ilmu beliau yang notabenenya megister dan doktoral nya di bidang ilmu S2 dan S3 di bidang kesehatan masyarakat.

"Seharusnya beliau bisa lebih fokus di bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang sangat dibutuhkan di masa pandemi ini. Kalau saya bilang ini tidak sesuai pada tempatnya, makanya kesannya kritikan Dr Nasrul Zaman ini tak mendasar, masyarakat butuh beliau di bidang pelayanan kesehatan, ngomelnya bidang kontruksi. Ini jelas-jelas namanya kurang kerjaan. Mungkin karena bidang pelayanan kesehatan di Banda Aceh sudah sangat baik, jadi cari celah lain, sehingga gagal paham..haha..," kata Delky Nofrizal Qutni kepada media.

Pihaknya menyarankan kepada Nasrul Zaman jangan asbun, "Bang Nasrul jangan aneh-aneh dech yang logis-logis aja. Kita salut beliau seorang akademisi yang aktif namun kalau bicara asal-asalan gitu justru tak elok kan. Kita dukung beliau fokus untuk bidangnya sehingga ada menghasilkan pandangan yang baik dan rasional demi kebaikan. Kata gagal itu jelas-jelas gak masuk akal, masak capaian prestasi banyak diakui hingga nasional, pembangunan banyak malah dituding gagal, sebagai elemen pemuda kita malah ragukan penilaian doktor yang katanya pengamat ini, sepertinya ada yang error dalam pengamatannya,"

"Kita salut beliau seorang akademisi yang aktif namun kalau bicara asal-asalan gitu justru tak elok kan. Kita dukung beliau fokus untuk bidangnya sehingga ada menghasilkan pandangan yang baik dan rasional demi kebaikan. Kata gagal itu jelas-jelas gak masuk akal, masak capaian prestasi banyak diakui hingga nasional, pembangunan banyak malah dituding gagal, sebagai elemen pemuda kita malah ragukan penilaian doktor yang katanya pengamat ini, sepertinya ada yang error dalam pengamatannya," ujarnya.

Besok-besok, lanjut Delky, Nasrul Zaman disarankan fokus bantu masyarakat untuk tingkatkan pelayanan kesahatan termasuk kebijakan-kebijakan dibidang itu. "Minimal pandangan dan kritikannya bisa mencerdaskan, sayangkan jika kritikannya ngawur dan salah minum obat, itu namanya bukan gagal pemko yang gagal membangun, tapi bg Nasul yang gagal mengkrititisi, karena tidak pada tempatnya," ujar Delky.

Delky memaparkan, salah satu sasaran pembangunan yang dilakukan adalah meningkatnya layanan air minum dan sanitasi misalkan. 

Pada Tahun 2019 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemerintah Kota Banda Aceh telah berhasil membangun Reservoir Raksasa berkapasitas 3.000 meter kubik untuk melayani 15 ribu sampai dengan 20 ribu pelanggan di Kecamatan Baiturrahman, Meuraxa, Jaya Baru dan sebagian Kuta Raja. 

Reservoir yang berlokasi di Taman Sari Kecamatan Baiturrahman ini juga dilengkapi dengan empat Booster Pump yang berfungsi sebagai mesin pompa agar tekanan air bersih dapat teraliri hingga ke rumah-rumah warga.

Lebih lanjut kata Delky, dalam rangka upaya meningkatkan kapasitas instalasi pengolahan air minum Lubuk Batee Lambaro Aceh Besar, dimasa pemerintahan Aminullah-Zainal juga telah meningkatan kapasitas air dari 500 Liter per detik ke 800 Liter per detik untuk pelayanan air bersih ke wilayah Kota Banda Aceh. 

Tak tangung-tangung Aminullah-Zainal juga melakukan Uprating WTP Lambaro selain untuk meningkatkan kapasitas produksi sekaligus memperbaiki kualitas air bersih. Hingga saat ini cakupan layanan air bersih sudah menjangkau 94,03 persen jumlah penduduk seluruh Kota Banda Aceh.

Tak hanya itu, tambahnya, tahun 2020 juga dilakukan peningkatan jaringan pipa sekunder DN 355 mm (14 inchi) dikawasan permukiman Kecamatan Ulee Kareng dan Kecamatan Syiah Kuala. 

Pekerjaan ini bertujuan mengganti pipa sekunder dari pipa PVC 300 mm ke Pipa HDPE 355 mm sepanjang 3.200 m mulai dari Jembatan Pango Gp. Pango Raya sampai ke simpang Latsus Gp. Ie Masen Kayee Adang.

"Dalam rangka mendukung ketersediaan air bersih di pasar Al Mahirah, Aminullah-Zainal juga membangun reservoir untuk kebutuhan para pedagang dan pengunjung guna kenyamanan masyarakat. Apa pasar sebesar itu beserta kelengkapannya bukan infrastruktur namanya," ujar Delky.

Pemko Banda Aceh juga melakukan pembenahan sanitasi layak bagi masyarakat kota gemilang, hingga empat tahun kepemimpinan Aminullah-Zainal melalui Dinas PUPR telah membangun sebanyak 1.713 sambungan rumah IPAL dan MCK dalam Kota Banda Aceh.

"Empat tahun memegang pucuk pemerintahan tertinggi di Ibukota Provinsi Aceh, Aminullah-Zainal telah banyak membawa perubahan positif, terutama dalam mengentaskan kemiskinan yang trennya terus menurun. 

Dinas PUPR terus berupaya mewujudkan Misi Walikota Banda Aceh salah satunya pada sektor ekonomi sebagai upaya peningkatan ekonomi petani tambak diwilayah Kota Banda Aceh dengan membangun irigasi tambak pada tahun 2019 berlokasi di Kecamatan Syiah Kuala sepanjang 212 m, Kecamatan Meuraxa sepanjang 325 m dan tahun 2021 diharapkan bertambah penanganan irigasi tambak sepanjang 2.800 m. Dengan adanya irigasi tambak yang lebih baik akan memperlancar suplai air ke kawasan tambak, peningkatan kualitas air, membuka peluang produktivitas hasil tambak menjadi lebih baik serta menjaga keberlangsungan budidaya.

Dalam hal banjir di Kota Banda Aceh, Aminullah-Zainal sangat fokus dan giat melakukan pengendalian dan pengurangan genangan banjir dengan membentuk Tim Reaksi Cepat Dinas PUPR. Tim TRC Dinas PUPR ini bertugas sebagai tim tanggap darurat penanganan banjir dan air genangan dibadan jalan. Kota Banda Aceh juga memiliki 9 station pompa yang beroperasi full time pada saat musim hujan untuk pengendalian banjir. 

Dipemerintahannya Aminullah-Zainal juga membangun saluran drainase diantaranya seperti Pembangunan Saluran Drainase Primer Gp. Sukadamai, Pembangunan Saluran Drainase Kawasan Gp. Lam Ara, Pembangunan Saluran Kawasan Kec. Lueng Bata dan Pembangunan Saluran Drainase Tgk. Diblang yang dibangun pada Tahun 2019," paparnya.

Meski tahun 2020 dilanda pandemi COVID-19, kata Delky, Aminullah-Zainal juga tetap berkomitmen memberikan kenyamanan bagi masyarakat selaku pengguna jalan dengan membentuk Tim Reaksi Cepat Berm Jalan yang bertugas melakukan perbaikan cepat terhadap laporan dari masyarakat baik melalui aplikasi e-Lapor, media sosial maupun laporan secara lisan. 

Laporan warga tersebut setiap saat segera dilakukan penanganannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan akibat lubang ditengah jalan. 

Bahkan jelas Delky, untuk penataan Krueng Daroy Pemko tak habiskan APBK, tapi jemput dari pusat. Dan banyak infrastruktur lain yang dibangun.

"Sepertinya kalau memang tetap masih gak nampak juga infrastrustur yang dibangun saya sarankan pake kaca pembersar, biar jelas," tutupnya. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda