Bank Sampah Leue Barokah Aceh Besar Terima Mesin Pencacah dari USK
Font: Ukuran: - +
Foto bersama Pengelola Bank Sampah Leue Barokah Gampong Kayee Lee Kecamatan Ingin Jaya dengan tim Universitas Syiah Kuala (USK) dan DLH Aceh Besar, di Kayee Lee, Minggu (17/9/2023). [Foto: Prokopim Aceh Besar]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pengelola Bank Sampah Leue Barokah Gampong Kayee Lee Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar menerima 1 unit mesin pencacah dan 1 unit alat pengaduk sampah dari Universitas Syiah Kuala (USK), Minggu (17/9/2023).
Kegiatan penyerahan mesin sekaligus sosialisasi cara pengelolaan sampah tersebut juga dihadiri pihak USK, Dinas Lingkungan Hidup Aceh Besar, Terminal Kreasi Aceh dan Bank Sampah Induk Sadar Mandiri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Besar Muwardi SH mengatakan Bank Sampah ini telah diresmikan setahun lalu, pada Agustus 2022, melalui Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Produk (PPMBP) pengelolaan Lembaga Penelitian dan Pengabdi Masyarakat Universitas Syiah Kuala (LPPM USK) yang berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Besar.
"Alhamdulillah hingga saat ini selalu dalam pendampingan, dan hari ini dibantu lagi dengan mesin pencacah dan pengaduk sampah," ujarnya.
Muwardi, juga mengatakan melalui sosialisasi yang juga diberikan, masyarakat Kayee Lee semakin paham tentang bagaimana mengelola sampah rumah tangga secara mandiri.
"Ini akan mengurangi timbunan sampah dari sumbernya serta meningkatkan penghasilan bagi warga Gampong Kayee Lee,” ujar Kepala DLH Aceh Besar.
Menurutnya, Gampong Kayee Lee akan mengelola sampah sendiri dari rumah ke rumah dengan motor becak sampah dan juga melakukan pemilahan sampah di Bank Sampah Leue Barokah, hasilnya nanti akan di ditampung atau dibeli oleh Bank Sampah Induk Sadar Mandiri sedangkan DLH Aceh Besar hanya mengambil residunya dan Bank Sampah Leue Barokah juga menampung sampah dari luar.
Hadirnya Bank sampah juga merupakan strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.
"Semoga dapat menginspirasi gampong-gampong lainnya, sehingga mudah-mudahan dapat menuju Kabupaten Aceh Besar Bebas Sampah Tahun 2025," harapnya. [*]