kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bank Aceh Syariah Pastikan Seluruh Layanan Berjalan Normal

Bank Aceh Syariah Pastikan Seluruh Layanan Berjalan Normal

Kamis, 06 Mei 2021 22:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah, Amal Hasan. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Meski berkembang berbagai isu dan perdebatan terkait layanan perbankan dalam beberapa waktu belakangan, Manajemen Bank Aceh Syariah (BAS) memastikan hingga saat ini tidak ada kendala apapun menyangkut operasional dan pelayanan Bank Aceh Syariah di seluruh wilayah kerjanya, baik di Aceh maupun Sumatera Utara (Sumut).

Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah, Amal Hasan menjelaskan, semua sistem berjalan dengan baik, lancar dan normal. Sejauh ini belum ada kendala apapun dalam pelayanan Bank Aceh, baik layanan transaksi tunai di front office maupun layanan non tunai dan transaksi digital.

"Kita harus dapat menyikapi persoalan yang berkembang di tengah masyarakat secara bijak dan dengan pemikiran yang jernih, jangan dibangun persepsi seolah-olah kalau tidak ada lagi bank konvensional di Aceh, lalu serta merta layanan akan menjadi sulit karena layanan bank syariah dianggap belum siap. Saya kira itu pemikiran yang keliru," ujar Amal Hasan, saat menjawab awak media disela-sela acara silaturahmi bersama pengurus dan anggota PWI Aceh, Selasa (4/5/2021) sore, di kantor PWI kawasan Simpang Lima Banda Aceh.

Saat ini seluruh produk layanan dan jasa BAS berjalan dengan baik, normal dan lancar. seperti ATM, Mobile Banking (AcTiOn), Kartu Debet, serta berbagai layanan transaksi bank lainnya. semua masih normal dan tidak ada kendala apapun yang berarti, 

"Bahkan produk berbasis layanan digital terus kita kembangkan, baik kelengkapan fitur maupun fleksibilitas penggunaan dan fungsinya, kita terus optimalkan layanan digital ini untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan masyarakat dalam bertransaksi," ujarnya.

Ditambahkan Amal, Bank Aceh juga telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi liburan panjang Idul Fitri, layanan kepada nasabah dan masyarakat tetap berjalan optimal. 

"Kami pastikan seluruh layanan ATM Bank Aceh akan tetap beroperasi normal dan kita telah mempersiapkan tim siaga monitoring layanan Atm 24 jam. disamping itu layanan digital melalui mobile banking Action dan debit card juga akan tetap berfungsi normal," tuturnya.

Ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu harus membawa stok uang tunai dalam jumlah banyak. 

"Gunakan secukupnya saja. Silahkan bagi masyarakat yg sedang terkendala layanan perbankan pada bank lain untuk menggunakan dan memanfaatkan fasilitas layanan di Bank Aceh Syariah," jelasnya.

Amal Hasan mengajak awak media untuk terus proaktif mensosialisasikan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS), sebab masih ada simpang siur dan perbedaan pemahaman di berbagai kelompok masyarakat terhadap substansi LKS tersebut.

Lahirnya Qanun LKS di Aceh merupakan sebuah anugrah bagi seluruh masyarakat Aceh khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia tentu peran lembaga keuangan syariah akan memberikan dampak yang positif bagi penguatan dan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Disamping tentunya, harapan semakin meningkatnya kemaslahatan ummat dalam berbagai dimensi kehidupan termasuk perekonomian.

"Jadi tidak ada yang salah dengan LKS dan tidak ada yang keliru dengan berlakunya kebijakan Pemerintah Aceh yang menerapkan seluruh transaksi keuangan di Aceh harus menggunakan prinsip syariah, namun memang kita harus akui masih perlu penguatan-penguatan diberbagai sektor melalui sosialisasi, edukasi dan literasi secara optimal dan berkelanjutan agar pemahaman tentang sistem dan lembaga keuangan syariah dapat utuh dipahami oleh masyarakat," ujar Amal Hasan.

Menyikapi berita tentang terganggunya beberapa layanan dan proses transaksi pada Bank Syariah Indonesia (BSI), Amal Hasan meminta semua pihak harus bisa melihatnya secara bijak.

"Itu hanya persoalan tahapan dan proses sinkronisasi sistem yang sedang dikerjakan oleh bank tersebut dan ini merupakan sesuatu yang lumrah serta sangat normatif sebab mengintegrasikan sistem core banking dari tiga bank besar ke dalam satu sistem induk pasti harus melalui tahapan dan proses yang sangat spesifik, sehingga wajar kalau dalam keadaan tertentu ada kendala-kendala teknis dalam pelayanan khususnya pelayanan online. Namun itu sifatnya hanya sementara dan pasti segera bisa teratasi," jelas Amal Hasan.

"Saya pikir lumrah itu jika terjadi kendala tekhnis sehingga terkadang gagal transaksi, tapi sifatnya sementara dan kita yakin nasabah tidak akan dirugikan," kata Amal Hasan.

Amal Hasan juga mengajak semua pihak untuk menenangkan masyarakat dalam menyikapi pemberlakuan LKS di Aceh, sebab seluruh layanan yang dulunya ada di bank konvensional ada juga di bank syariah, jadi tidak ada masalah dengan pemberlakuan LKS di Aceh.

Amal Hasan juga mengatakan, Bank Aceh siap bersinergi dengan semua pihak dan seluruh stakeholder baik dengan perbankan syariah nasional, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Perguruan tinggi dan akademisi serta berbagai elemen lainnya untuk memajukan bank syariah di Aceh. 

"Bank Aceh akan bermitra dengan semua lembaga keuangan dalam membangun ekonomi daerah terutama dengan memperkuat sinergi kemitraan dengan BSI. Kita punya komitmen yang kuat untuk bersama sama mendukung pemerintah aceh dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat dan daerah," pungkas Amal Hasan. [r/bas]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda