kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Baitul Mal Aceh Salurkan Bantuan Alat Kerja untuk 348 Mustahik Zakat

Baitul Mal Aceh Salurkan Bantuan Alat Kerja untuk 348 Mustahik Zakat

Sabtu, 29 Agustus 2020 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wakil Ketua PKK Aceh menyerahkan secara simbolis bantuan alat kerja kepada para mustahik di Kantor Baitul Mal Aceh, Jumat (28/8/2020). [Foto: Humas Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Baitul Mal Aceh menyalurkan bantuan alat kerja kepada 348 mustahik atau orang yang berhak menerima zakat di Banda Aceh dan Aceh Besar. Seremonial penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung oleh wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, di kantor BMA, Jumat (28/8/2020). 

"Atas nama Pemerintah Aceh, Kami berterima kasih kepada Baitul Mal yang telah membantu menyalurkan zakat tersebut kepada masyarakat yang bekerja di sektor industri rumah tangga. Apa yang dilakukan oleh Baitul Mal Aceh adalah bagian dari membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan di Aceh," kata Dyah.

Dyah berharap para penerima zakat (mustahik) dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain, sehingga pada waktunya nanti mereka akan menjadi pemberi zakat atau muzakki yang nantinya bisa disalurkan lagi ke orang lain.

"Baitul Mal Aceh jangan sebatas menyalurkan zakat jika bisa harus membantu pengajaran manajemen usaha sehingga bantuan yang diberikan tidak akan sia-sia," harap Dyah kepada lembaga istimewa di Aceh tersebut. 

Kepala Baitul Mal Aceh, Armiadi Musa, menyebutkan dalam tahun ini pihaknya menyalurkan sekitar 70 miliar zakat dengan puluhan program kerja yang diantaranya adalah bantuan dana pembelian alat-alat kerja bagi masyarakat miskin. Para mustahik yang menerima bantuan sebagiannya adalah pelaku industri rumah tangga. 

Dyah meminta agar mereka membantu pemerintah mengkampanyekan gerakan bersama memakai masker atau gebrak masker.

Di samping itu, Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya-upaya pencegahan penularan virus ini. 

"Sejak awal maret, pihaknya langsung menginisiasi tempat pembuatan pencucian tangan di depan kantor dan penerapan sembahyang pun dilakukan dengan mengatur saf yang sedikit jarang. Para tamu yang datang tanpa memakai masker akan diberikan masker. Semua kegiatan di Baitul Mal dilakukan dengan prinsip protokol kesehatan," kata Rahmad Raden. (*)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda