Beranda / Berita / Aceh / Asyiknya Santai Sambil Ngopi di Pantai Ulee Lheue Usai Pertandingan PON XXI

Asyiknya Santai Sambil Ngopi di Pantai Ulee Lheue Usai Pertandingan PON XXI

Jum`at, 20 September 2024 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Seno, pelatih dari Kalimantan Utara dan Asnan, pelatih dari Kalimantan Timur, serta Nazar, asisten manajer beserta Miswardi dari Dinas Perhubungan Aceh sedang menikmati suasana Pantai Ulee Lheu. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Banda Aceh, sebuah kota di ujung Pulau Sumatera yang tak hanya kaya akan sejarah dan budaya, namun juga menyimpan pesona alam yang menakjubkan. 

Salah satu keindahan alam yang memikat siapa saja yang berkunjung adalah Pantai Ulee Lheue. 

Terletak di sisi barat Banda Aceh, pantai ini menjadi destinasi favorit masyarakat setempat, mulai dari muda hingga tua. 

Terlebih, di tengah kesibukan dan hiruk pikuk perhelatan PON XXI yang berlangsung pada 9 hingga 20 September 2024, Pantai Ulee Lheue menjadi pelipur lara dan tempat relaksasi bagi para atlet, pelatih, dan pengunjung yang datang dari berbagai daerah.

Di sepanjang garis pantai yang luas ini, batu pemecah ombak berjajar kokoh, menjadi tempat duduk favorit pengunjung. 

Mereka duduk santai, menikmati angin laut sambil memandang hamparan luas lautan biru. 

Dari kejauhan, tampak jelas Pulau Sabang dan Pulau Aceh yang menjadi latar panorama. Di atas bukitnya, Gunung Goh Leumo berdiri megah, menambah kesan eksotis dari Ulee Lheeu.

Di sela-sela kesibukan pertandingan PON XXI, beberapa pelatih dan asisten dari tim Soft Tenis Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur merasa suntuk setelah menyaksikan anak-anak asuh mereka bertanding. 

Seno, pelatih dari Kalimantan Utara, Asnan, pelatih dari Kalimantan Timur, serta Nazar, asisten manajer dari tim yang sama, merasa perlu mencari tempat yang tenang untuk menyegarkan pikiran. 

Untuk itu, mereka menghubungi Naufal Habibi, Liaison Officer (LO) tim Soft Tenis Kalimantan Utara yang juga merupakan jurnalis dari Dialeksis.com.

Naufal, yang sangat mengenal keindahan Banda Aceh, mengusulkan agar mereka pergi ke Pantai Ulee Lheue. 

"Pantai Ulee Lheue adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi kalau ke Banda Aceh,” katanya.

Tak butuh waktu lama, Naufal membawa ketiga pelatih tersebut ke pantai ini. Begitu tiba, Asnan langsung terkesima melihat keindahan yang terbentang di hadapannya. 

“Wah, sangat cantik nih pantainya,” ujarnya sambil kagum melihat deburan ombak yang menghantam batu pemecah. 

Nazar, yang juga terpukau dengan pemandangan ini, tak ingin melewatkan momen. 

“Potoin dong,” katanya sambil menyerahkan ponselnya ke Naufal untuk diabadikan di depan latar belakang laut biru dan matahari yang mulai terbenam.

Setelah berkeliling dan mengagumi keindahan alam Ulee Lheu, mereka memutuskan untuk duduk santai di salah satu warung kopi yang ada di tepi pantai. 

Naufal memesan kopi cokelat untuk mereka, dan sembari menikmati kopi, mereka berbincang santai. Suasana sore itu begitu sempurna, dengan angin laut yang sepoi-sepoi dan suara ombak yang menenangkan. 

Di balik deburan ombak yang terdengar, matahari perlahan-lahan mulai terbenam. Langit sore di Ulee Lheu dipenuhi semburat warna oranye dan merah muda, menciptakan pemandangan yang seakan tak nyata. 

Di kejauhan, Pulau Sabang dan Pulau Aceh terlihat jelas, dengan Gunung Goh Leumo yang berdiri megah di latar belakang. Pemandangan ini begitu indah hingga tak henti-hentinya membuat para pelatih dari Kalimantan berdecak kagum.

“Asli, ini indah banget. Nggak nyangka ada pantai secantik ini di ujung Sumatera,” ungkap Seno sambil menyeruput kopinya.

Mereka menghabiskan sore itu dengan canda tawa, menikmati momen langka di tengah kesibukan dan tekanan kompetisi. 

Keindahan Ulee Lheue benar-benar memberikan rasa tenang dan damai bagi mereka, menjadi tempat yang sempurna untuk melepas penat setelah berhari-hari berkutat dengan jadwal pertandingan yang padat.

Pantai Ulee Lheue bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga simbol kekuatan dan kebangkitan masyarakat Aceh pasca bencana tsunami yang melanda pada 2004. 

Pantai ini dulunya rusak parah akibat bencana, namun kini bangkit menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Aceh.

Selain pemandangan alam yang memukau, Ulee Lheue juga menjadi lokasi berbagai aktivitas olahraga air, termasuk cabang olahraga layar yang sering digelar di perairan yang tenang di dekat Gampong Jawa. 

Dengan angin laut yang stabil dan perairan yang luas, tempat ini ideal untuk olahraga air, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang gemar berpetualang.

Dalam konteks PON XXI, Pantai Ulee Lheue juga menjadi tempat persinggahan yang sempurna bagi para atlet dan ofisial yang datang ke Aceh. 

Seperti halnya Seno, Asnan, dan Nazar, banyak di antara mereka yang akhirnya jatuh cinta dengan pesona alam yang ditawarkan oleh pantai ini.

Setiap sudut Pantai Ulee Lheue seolah memiliki cerita dan pesona tersendiri. Batu-batu pemecah ombak yang mengelilingi pantai hingga ke Gampong Jawa seakan menjadi saksi bisu keindahan dan ketenangan yang diberikan pantai ini kepada siapa saja yang berkunjung. 

Pantai ini bukan hanya tempat untuk menikmati pemandangan, tetapi juga tempat untuk merenung, menemukan kedamaian, dan menyatu dengan alam.

Tak berlebihan jika Pantai Ulee Lheue disebut sebagai surga tersembunyi di ujung Sumatera, sebuah tempat di mana alam, sejarah, dan kebersamaan berpadu dalam harmoni yang sempurna. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda