Beranda / Berita / Aceh / Asal Usul Penamaan Pulau Nasi dan Pulau Breueh Aceh Besar

Asal Usul Penamaan Pulau Nasi dan Pulau Breueh Aceh Besar

Sabtu, 03 September 2022 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Batu Cadas Ujoeng Eumpee, Pulau Nasi, Aceh Besar. [Foto: Dialeksis/Naufal Habibi]


DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Aceh memiliki destinasi menarik di ujung nusantara yang masih alami. Namanya Pulo Aceh

Pulau paling barat Indonesia ini menawarkan keindahan bak sepotong tanah surga. Pulo Aceh yang berada di Kabupaten Aceh Besar menyimpan banyak potensi pariwisata, baik wisata bahari, alam bahkan sejarah.

Potensi ini tersebar di Pulau Nasi maupun Pulau Breuh, dua pulau berpenghuni di gugusan Kecamatan Pulo Aceh.

Imum Syik Kemukiman Mesjid Lamteng, Pulau Nasi, Aceh Besar, Abu Bakar menjelaskan mengenai sejarah penamaan Pulau Nasi dan Pulau Breuh. Hal ini bermula dari kisah nasi bungkus.

Dahulu, butuh waktu setengah hari untuk menempuh perjalanan agar bisa sampai ke pulau tersebut.

"Warga pun biasanya membawa nasi bungkus sebagai bekal perjalanan yang disantap saat menuju pulau atau ketika sampai di tempat tersebut," kata Abu Bakar Dalam Bincang-bincang dengan Pewarta Dialeksis.com. Sabtu (3/9/2022).

Kemudian, tambahnya suatu ketika, beberapa orang menempuh perjalanan ke pulau besar yang terletak di utara Pulau Nasi.

Lantaran membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama, nasi bungkus bekal yang mereka bawa pun menjadi basi.

Mereka lalu membawa beras selama di perjalanan. Sehingga pulau di utara Pulau Nasi itu diberi nama Pulau Breueh. Dalam Bahasa Indonesia artinya adalah Pulau Beras.

"Pulau ini terdiri dari lima desa, yakni Desa Deudap, Desa Lamteng, Desa Alue Reuyeung, Desa Pasie Janeng dan Desa Rabo," ujarnya.

Imum Syik Kemukiman Mesjid Lamteng, Pulau Nasi, Aceh Besar, Abu Bakar menjelaskan mengenai sejarah penamaan Pulau Nasi dan Pulau Breueh kepada wisatawan. [Foto: Dialeksis/Naufal Habibi]Imum Syik Kemukiman Mesjid Lamteng, Pulau Nasi, Aceh Besar, Abu Bakar menjelaskan mengenai sejarah penamaan Pulau Nasi dan Pulau Breueh kepada wisatawan. [Foto: Dialeksis/Naufal Habibi]

Abu Bakar juga menambahkan asal mula penduduk dari pulau Nasi dan Pulau Breuh berasal dari Desa Lambadeuk, Pekan Bada, Aceh Besar. Saat masa Belanda dan Jepang, Banyak penduduk dari desa Lambadeuk lari dan mengungsi ke Pulau.

"Saat perang berlangsung mereka lari ke Pulau," pungkasnya.

Mayoritas penduduk pulau Nasi dan Pulau Breuh bekerja sebagai petani dan nelayan.

Pulau Nasi dan Pulau Breuh memiliki beberapa pantai dengan hamparan pasir putih. Kondisi ini membuat Pantai Nasi memiliki daya tarik khas, terutama dalam hal pariwisata.[NH]

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda