kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aprindo Aceh Terbentuk, Kadin Aceh Harap Subsidi Migor Segera Tersalurkan

Aprindo Aceh Terbentuk, Kadin Aceh Harap Subsidi Migor Segera Tersalurkan

Kamis, 17 Februari 2022 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Plh Kadin Aceh, Muhammad Mada. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Plh Kadin Aceh, Muhammad Mada atau akrab disapa Cek Mada mengatakan, permasalahan kelangkaan Minyak Goreng (Migor) di Aceh, dalam hal ini Kadin Aceh sudah melakukan beberapa langkah.

Pertama, Kadin Aceh pada bulan Januari 2022 sudah menyurati Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait permasalahan kelangkaan Migor. Kedua, Kadin Aceh sedang mendorong untuk dibentuknya Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Aceh.

“Kebetulan pemerintah pusat lewat menteri perdagangan memberi subsidi Migor ini lewat Aprindo, dan di Aceh sendiri Aprindo itu sudah vakum selama 10 tahun, dan satu minggu yang lalu Aprindo Provinsi Aceh baru saja terbentuk,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Kamis (16/2/2022). 

Dirinya mengungkapkan, karena Aprindo Aceh vakum kita belum bisa mendapatkan kuota subsidi Migor. “Tapi insyaallah karena ini sudah terbentuk Aprindo Aceh, semoga dalam waktu dekat ini kita bisa mendapatkan jatah subsidi Migor untuk Aceh,” katanya.

Lebih lanjut, Dirinya mengatakan, terkait Subsidi Alokasi Nasional disebutkan mencapai Rp 7,6 Trilliuan. “Hanya saja untuk daerah kita belum tahu, karena itu diberikan atau disalurkan lewat Aprindo. Untuk Aprindo Aceh sendiri saat ini sedang dalam pengurusan SK ke Aprindo Pusat,” jelasnya.

Terhadap Kartel Migor, kata Cek Mada, setiap produk atau barang itu pasti ada yang namanya Kartel. “Indonesia sendiri, kita adalah penguasa CPO. Dan terkait kebijakan beberapa waktu yang yang menyebutkan stop CPO keluar dari Aceh itu bukanlah solusi. Namun dalam hal ini kita mendorong pemerintah Aceh untuk membangun pabrik Migor di Aceh,” jelasnya.

“Jadi stop CPO keluar dari Aceh bukanlah sebuah solusi, kalau di stop mau dibawa kemana CPO ini, ditumpuk dimana? Jikapun tidak memungkin dibangun pabrik, maka seharusnya pemerintah Aceh mencari partner untuk bangun pabrik di Aceh, itu solusinya,” tambah Cek Mada.

Panic Buying

“Untuk menghindari panic buyying ini sebenarnya sangat sederhana, dalam hal ini masyarakat itu tidak perlu memborong Migor, artinya membeli Migor itu seperti sedia kala, atau sesuai kebutuhannya,” katanya.

Kemudian, Dia menegaskan, bahwa kesediaan Migor itu tidak akan pernah putus total. “Pemerintah dalam hal ini sudah memikirkan terhadap kesediaan Migor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, jadi tidak pasti tidak akan putus total,” tegasnya.

 Hanya saja, kata Cek Mada, masyarakat jangan panik. Ini sama halnya dengan ketika awal pandemi terjadi kelangkaan masker, handsanitizer, dan kelangkaan vitamin juga.

“Jadi ketika masyarakat dihimbau belanja secara normal seperti biasanya, insyaallah tidak akan pernah terjadinya kelangkaan, dalam hal ini juga pemerintah juga memikirkan terhadap ketersediaan Migor demi memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda