Akademisi USK, Fakhruddin SE MSE. [Foto: ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK), Fakhruddin SE MSE mengatakan, setiap negara yang memiliki hubungan ekonomi dengan ekonomi global akan merasakan dampak dari pengaruh resesi. Ungkapan ini disampaikan merespons ancaman resesi global 2023. 

Menrutnya, semakin besar ketergantungan dengan ekonomi global, maka dampaknya juga akan semakin besar.

Hanya saja, jawaban dari apakah negara mampu bertahan atau tidak, menurut Fakhruddin sangat ditentukan oleh fondasi ekonominya.

“Kalau Indonesia relatif ketergantungan dengan ekonomi global tidak terlalu besar dibandingkan dengan negara lain. Maka dampaknya juga tidak terlalu besar,” ujar Fakhruddin kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (24/10/2022).

Fakhruddin melanjutkan, Provinsi Aceh sebagai bagian dari Indonesia tentu akan merasakan dampak resesi juga. Namun dampak yang diterima Aceh, jika Indonesia terkena dampak resesi global.

Ia menjelaskan, Aceh memiliki ketergantungan perdagangan dengan DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Jika di kedua daerah tersebut mendapat dampak signifikan dari resesi, maka akan menular juga ke Aceh.

“Tapi karena ada sinergi yang baik antara kebijakan monoter dan kebijakan fiskal, maka kita akan baik-baik saja. Insyaallah ekonomi Indonesia relatif baik untuk bertahan,” jelas Fakhruddin.

Di samping itu, Akademisi USK ini juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Aeh untuk tahun 2022 sudah cukup bagus.(Akh)