Aminullah Usman: Reward dan Punishment Dapat Meningkatkan Kredit Sektor Produktif.
Font: Ukuran: - +
Aminullah Usman foto:Google.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Untuk mendongkrak kredit sektor riil, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta para pemegang saham Bank Aceh Syariah untuk menerapkan sistem reward and punishment. Penyaluran kredit bagi sektor riil diyakini akan menjadi solusi efektif untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran yang masih menjadi persoalan utama Aceh saat ini.
Demikian penjelasan Aminullah usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Aceh Syariah bersama para wali kota/bupati se-Aceh, Senin (25/3) di Banda Aceh.
Menurutnya, problem kemiskinan masih menjadi permasalahan utama daerah Aceh, dimana 15 persen penduduknya tergolong miskin. Kondisi ini lanjutnya, menjadikan Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera.
"Maka salah satu solusinya dengan mendongkrak penyaluran kredit produktif bagi para pelaku usaha baik di bidang perdagangan, jasa, pariwisata, dan berbagai sektor potensial lainnya di Aceh," katanya.
Ia menambahkan, sebagai bank milik masyarakat Aceh yang 100 persen sahamnya dipegang pemerintah daerah, dan bahkan dana daerahpun ditempatkan di sana, sudah seharusnya Bank Aceh Syariah lebih berperan dalam peningkatan perekonomian Aceh.
"Karena dengan meningkatnya peran perbankan akan membuka semakin banyak lapangan kerja, sehingga otomatis juga akan menekan angka pengangguran dan kemiskinan," kata Aminullah selaku salah satu pemegang saham Bank Aceh Syariah.
Aminullah juga menyoroti tentang ketimpangan penyaluran kredit, dimana penyaluran dana untuk kredit konsumtif lebih besar daripada kredit produktif.
"Sekira 85 persen kreditnya masih untuk sektor konsumtif, kemudian selebihnya baru untuk sektor produktif, dan kondisi ini sudah berjalan bertahun-tahun," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Aminullah, diperlukan kebijakan untuk menerapkan reward and punishment dalam meningkatkan kredit sektor produktif.
Dirinya menambahkan, hal itu dapat dilakukan, misalnya dengan menentukan target pertumbuhan kredit per bulan atau per tahun untuk sektor riil, dan kalau tidak mencapai target maka tantiem tidak diberikan kepada pengurus atau manajemen bank.
"Begitu juga sebaliknya, jika target pertumbuhan kredit sektor riil tercapai, diberikan reward penambahan tatiem maupun berupa bentuk penghargaan lainnya. Saya yakin sistem ini akan sangat efektif untuk mendongkrak kredit sektor riil kita," kata mantan Dirut Bank Aceh ini. (Jun)