Alquran Dibakar di Swedia, Prof Yusni: Saudaraku Bersabarlah
Font: Ukuran: - +
Reporter : akhyar
Guru Besar Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UINAR) Prof Yusni Sabi. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kerusuhan pecah di Swedia menyusul provokasi yang dilakukan oleh kelompok anti-Islam pasca dilakukan pembakaran Alquran. Sejak Kamis, 15 April 2022, hingga Sabtu kemarin, 16 April 2022, kerusuhan masih berlangsung.
Guru Besar Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UINAR) Prof Yusni Sabi mengimbau kepada masyarakat Aceh muslimin yang bermukim di Swedia untuk tidak terpengaruh provokasi.
Ia juga berharap agar masyarakat Aceh yang ada di sana menyikapi provokasi pembakaran Alquran tersebut dengan mengedepankan model uswatun hasanah mengikuti jejak Nabi Muhammad Saw.
“Bagi umat muslim dimanapun berada, kita harus menjadi model yang mewakili sifat nabi. Tidak boleh oleh kita menunjukkan pembalasan atas perlakuan buruk dalam bentuk apapun kepada kita,” ujar Prof Yusni kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (18/4/2022).
Prof Yusni menduga motif pembakaran yang dilakukan di Swedia dilatarbelakangi dengan motif politik. Guru Besar UINAR itu menganggap pelaku pembakaran Alquran sebagai orang sombong yang tidak menghargai kehormatan orang lain.
“Mereka sudah biadap. Karenanya, sebagai seorang muslimin dan mukminin, jangan terpancing emosi dengan kebiadapan mereka. Jangan kita balas perlakuan mereka dengan perilaku buruk kita,” ucapnya.
Apalagi kejadian pembakaran Alquran di Swedia terjadi di bulan suci Ramadhan. Makanya, Prof Yusni berharap agar masyarakat Aceh muslimin yang bermukim di Swedia bisa menahan kesabaran.
“Saudara-saudaraku dimanapun kalian berada. Ketika dihadapkan pada provokasi yang demikian, bersabarlah. Mohon tunjukkan kesabaran kita, menunjukkan keteladanan kita bahwa kita sebenarnya sangat mewakili sifat Nabi Muhammad Saw,” pungkasnya.(Akhyar)