Aliansi Pemuda dan Masyarakat Aceh Demo di Depan Kantor KPK RI
Font: Ukuran: - +
massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Aceh melakukan Aksi di depan Kantor KPK RI (Gedung Merah Putih) yang beralamat di Jalan Kuningan Persada-Jakarta Selatan guna meminta KPK untuk segera mengumumkan hasil penyelidikan dugaan Korupsi pada pengadaan 3 Kapal KMP Aceh Hebat. [Foto: Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Senin (31/1/2022), massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Aceh melakukan Aksi di depan Kantor KPK RI (Gedung Merah Putih) yang beralamat di Jalan Kuningan Persada-Jakarta Selatan guna meminta KPK untuk segera mengumumkan hasil penyelidikan dugaan Korupsi pada pengadaan 3 Kapal KMP Aceh Hebat.
Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, senin (31/1/2022), selain itu, aksi yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut menuntut KPK RI untuk segera menangkap Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah karena diduga telah melakukan kejahatan anggaran yang mengakibatkan tingkat kemiskinan di Aceh tertinggi di Pulau Sumatera.
Aliansi Pemuda dan Masyarakat Aceh Demo Minta KPK Umumkan Hasil Penyelidikan Korupsi di Aceh. [Foto: Dialeksis]Dalam orasi yang bergantian tersebut, massa aksi menyebutkan bukti kejahatan anggaran dilakukan oleh Nova Iriansyah selaku Gubernur Aceh adalah:
Pertama, ditemukannya Laporan Hasil Pemeriksaan BPKP RI Wilayah Aceh atas Laporan Keuangan Pemda Aceh pada Anggaran tahun 2020 yang merugikan Negara sekitar Rp. 21,5 Milyar yang sampai hari ini tidak ada tindak lanjutnya.
Kedua, pada tahun anggaran 2021, Pemerintah Aceh meng SiLPA kan anggaran pembangunan sekitar Rp. 4,7 Triliun. Padahal masyarakat Aceh membutuhkan pemulihan ekonomi karena terdampak pandemi Covid-19.
Selain itu, koordinator aksi Sharfin Musla mengatakan bahwa kedatangan dirinya bersama kawan-kawan lainya ke kantor KPK guna mengingatkan KPK RI bahwa ada penyelidikan dugaan korupsi yang dilakukan oleh lembaga anti rasuah tersebut pada pertengahan tahun 2021 lalu sampai saat ini hasilnya belum di umumkan kepublik.
"Padahal masyarakat Aceh sangat menantikan hasil pemeriksaan tersbut, apakah benar ada dugaan korupsinya atau tidak?," ungkap Sharfin.
Nazar peserta aksi lainnya mengatakan, di umumkannya hasil penyelidikan oleh KPK di Aceh sangat penting di umumkan ke publik karena saat ini masyarakat Aceh lelah dengan kondisi kemiskinan dan korupsi di Aceh yang hingga saat ini masih terus terjadi.
Kalau seandainya hasil penyelidikan tersebut tidak di umumkan ke masyarakat, maka kekhawatiran masyarakat bahwa elit-elit di Aceh bisa bermain dengan oknum-okunum di KPK agar kasus yanh sedang di selidiki tersebut bisa diamankan
"Mereka khawatir jika Aceh akan di cap sebagai Provinsi yang aman dan nyaman bagi para Koruptor jika dugaan tindak pidana korupsi di Aceh tidak segera di umumkan kepada masyarakat," ujar Nazar. []