kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aksi Gulingkan Wali Nanggroe, Mualem Tegas Minta Jajaran Tak Terpengaruh Syekhy

Aksi Gulingkan Wali Nanggroe, Mualem Tegas Minta Jajaran Tak Terpengaruh Syekhy

Sabtu, 20 Maret 2021 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni

Ketua KPA Pusat, Muzakir Manaf. [IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Beredar video Sufaini Usman Syekhy atau dipanggail Syekhy untuk melakukan aksi menggulingkan Tengku Malik Mahmud Al-Haythar dari tampuk kepemimpinan sebagai Wali Nanggroe Aceh.

Aksi tersebut rencananya bakal digelar di depan Meuligoe Wali Nanggroe pada Jumat (26/3//2021) mendatang. Syekhy pun melalui video yang diunggah di Youtuber Mumang, Rabu (17/3/2021) itu, mengajak semua pihak agar tidak gentar dalam aksi tersebut, mengingat Tengku Malik Mahmud Al-Haythar dianggap telah gagal memberikan dampak terhadap kemajuan Aceh.

Menanggapi hal itu, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Muzakir Manaf yang juga akrab disapa Mualem menginstruksikan kepada seluruh jajaran Partai Aceh, Mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Masyarakat Aceh agar tidak terpengaruh dengan ajakan tersebut.

“Rencana aksi demo menurunkan Wali Naggroe Aceh yang dilontarkan oleh seorang pria yang mengaku sebagai juru bicara Gerakan Aceh Merdeka wilayah Australia, sangatlah tendensius dan sangat merusak citra perdamaian Aceh saat ini,” kata Mualem mengutip Atjeh Daily pada Sabtu (20/3/2021).

Syekhy dianggap menggiring opini negatif berbau politik adu domba antar sesama elemen masyarakat dan mantan kombatan GAM di Aceh. Terlebih menurut Mualem, aksi ini melanggar protokol kesehatan mengingat akan menciptakan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

"Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al Haytar telah berusaha berbuat yang terbaik, salah satunya, dengan terus memperjuangkan segala bentuk keputusan Aceh yang termasuk dalam butir-butir perjanjian damai Helsinki,” kata Mualem.

Ketua KPA yang juga mantan Gubernur Aceh itu juga mempertanyakan apa kontribusi positif yang telah dilakukan Syekhy terhadap pembangunan di Aceh. Menurutnya, selama ini Syekhy hanya melontarkan pernyataan kontroversial untuk mencari sensasi dan memecah belah elemen masyarakat Aceh, khususnya internal kombatan GAM.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda