Akibat Banjir 18 Ribu Warga Aceh Utara Mengungsi
Font: Ukuran: - +
RAHMAD/ANTARA FOTO
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sekitar 18 ribu warga mengungsi akibat banjir dari luapan air sungai di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Senin (7/12). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi mengatakan, curah hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari menyebabkan air Sungai Keureuto dan Peuto meluap.
"Sejumlah 18 ribu lebih warga harus mengungsi ke meunasah (mushala) dan titik aman lainnya karena rumahnya sudah terendam banjir," kata Kepala Sunawardi, Senin (7/12).
Ia menambahkan, banjir mengepung 87 desa di 23 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara sejak Jumat (4/12) lalu. Akses jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Pirak Timu dan Kecamatan Matangkuli juga lumpuh.
"Bahkan akibat bendungan Krueng Pase jebol, lebih tiga ribu hektare sawah terancam gagal panen. Sedangkan di Gampong Leubok Mane, Kecamatan Langkahan salah satu warga patah tulang akibat tumbang pohon dan sudah dirujuk ke rumah sakit," katanya.
Menurut Sunawardi, pihaknya telah bertolak ke Aceh Utara untuk menyalurkan bantuan bantuan masa panik, lengkap dengan perahu polyetilen, logistik pangan, dan sandang.
Tim BPBA turut membantu tim Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Aceh Utara melakukan evakuasi korban ke tempat yang lebih aman. "BPBA telah mengirim juga dua unit boat polyethilen dan mesinnya untuk mem-backup evakuasi korban yang terjebak banjir," katanya.
Terpisah, banjir yang dipicu hujan berintensitas tinggi juga terjadi di beberapa sungai, seperti Sungai Ciberang dan Sungai Ciujung di sebelah utara serta Sungai Ciliman di Kabupaten Lebak, Banten. Banjir menyebabkan empat orang hanyut.
"Banjir menyebabkan empat warga Kabupaten Lebak hanyut. Dua warga berhasil selamat, sedangkan satu meninggal dunia dan satu lainnya masih dalam pencarian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, dalam keterangan tertulis, Senin (7/12).
Ia menambahkan, TRC BPBD Kabupaten Lebak bersama tim gabungan masih melakukan pencarian dan evakuasi korban di lapangan. Selain evakuasi korban, tim gabungan berada di lokasi untuk melakukan kaji cepat dan memberikan pelayanan kepada warga yang dievakuasi. Hingga saat ini, dia melanjutkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak bersama dinas terkait lain telah mendirikan tenda keluarga dan mengoperasionalkan dapur umum.
"Data sementara per Senin (7/12), lokasi pos pengungsian berada di tujuh titik, di antaranya empat titik di Kecamatan Rangkasbitung, masing-masing satu titik di Kecamatan Banjarsari, Cirinten, dan Leuwidamar," katanya. Raditya Jati mengungkap data kerugian materiil sementara tercatat 1.817 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian beragam antara 100-150 cm [Antara/dbs].