Akademisi UIN Ar-Raniry Minta Baitul Mal Kerja Sama Kelola CSR
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota diminta melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Aceh untuk mengelola dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Akademisi UIN Ar-Raniry, Dr M Yasir Yusuf, MA di sela-sela mengisi materi pada sosialisasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) kepada teungku/santri tahun 2019 di Hotel Kyriad Muraya, Kamis (10/10/2019).
"Kerja sama yang dimaksud adalah pihak perusahaan ketika ingin menyalurkan bantuan dana CSR tersebut data penerimanya disediakan Baitul Mal, sehingga bantuan yang diterima masyarakat tidak tumpang tindih dengan bantuan lain," kata M Yasir.
Jika ada kerja sama tersebut, katanya dana CSR yang disalurkan ke masyarakat dapat terukur untuk menurunkan angka kemiskinan di Aceh, maka diperlukan upaya-upaya Baitul Mal untuk membuat pendekatan dengan perusahaan yang mengambil keuntungan di Aceh.
Kegiatan sosialisasi Ziswaf kepada teungku/santri tersebut dibuka oleh Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Rahmad Raden. Dalam sambutannya ia mengatakan sampai hari ini Aceh masih masuk dalam provinsi miskin di Sumatera.
"Kenyataan ini membuat Baitul Mal terpanggil untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut. Apalagi Baitul Mal merupakan salah lembaga keistimewaan yang resmi di Aceh memiliki tanggung jawab untuk memberdayakan masyarakat," kata Rahmad.
Selama ini telah banyak program-program pemberdayaan untuk masyarakat. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Baitul Mal Aceh terbagi ke dalam beberapa kategori yaitu pemberdayaan ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan, dan syiar dakwah Islam.
"Untuk sektor pendidikan ada banyak jenis beasiswa penuh yang diberikan Baitul Mal Aceh seperti tahfiz, satu keluarga satu sarjana, beasiswa penuh muallaf, dan beberapa bantuan pendidikan lainnya," tambah Rahmad.
Sosialisasi yang dihadiri 60 peserta dari beberapa pesantren di Banda Aceh dan Aceh Besar itu dilaksanakan selama setengah hari. Para peserta diharapkan menjadi pelopor dalam mengempanyekan kewajiban zakat kepada masyarakat.
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan tiga pemateri, yaitu dari Baitul Mal Aceh disampaikan oleh Kepala Bidang Sosialisasi dan Pengembangan, Risky Aulia, S.Pd.I tentang capaian Baitul Mal Aceh.
Selanjutnya dari unsur Dewan Pertimbangan Syariah disampaikan oleh Drs H M Jamil Ibrahim, SH MH, MM tentang Peran Tengku/santri terhadap pengelolaan zakat di Aceh. Sedangkan dari unsur akademisi UIN Ar-Raniry diisi oleh Dr M Yasir Yusuf MA. (bma/rls)