Akademisi STAI Al-Washliyah Respon Debat Capres Ketiga
Font: Ukuran: - +
Reporter : Biyu
Fauza Andriyadi, seorang akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Washliyah Banda Aceh. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Fauza Andriyadi, seorang akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Washliyah Banda Aceh, menghadirkan analisis tajam pasca Debat Capres Ketiga yang menyoroti Isu Hankam, Geopolitik, dan Hubungan Internasional. Dalam ulasannya, Fauza mengungkapkan pemahamannya terhadap isu-isu krusial yang diangkat oleh para calon presiden.
Fauza menjadikan Isu Hankam (Hankam Nasional) sebagai fokus utama dalam menjaga kestabilan keamanan dan pertahanan negara. Ia menekankan bahwa setiap calon presiden perlu memberikan solusi konkret terkait pengamanan nasional dan pertahanan negara untuk menghadapi potensi ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Debat Capres Ketiga mengungkapkan pandangan mendalam tentang bagaimana calon presiden merencanakan menjaga stabilitas keamanan dan memperkuat pertahanan nasional," paparnya kepada Dialeksis.com, Senin (8/1/2024).
Analisis Fauza juga mencakup aspek Geopolitik, di mana ia menyoroti perlunya pemahaman mendalam para calon presiden tentang dinamika hubungan internasional.
"Debat ini menjadi cermin sejauh mana para calon presiden memahami posisi strategis Indonesia di tatanan geopolitik global. Ini melibatkan diplomasi, kerjasama regional, dan penanganan isu-isu internasional yang memiliki dampak signifikan bagi bangsa kita," ungkapnya.
Selain itu, Fauza mencatat bahwa pengelolaan Hubungan Internasional menjadi fokus sentral dalam debat tersebut.
"Dalam era globalisasi ini, calon presiden harus memiliki visi yang jelas tentang cara membangun dan memperkuat hubungan dengan negara-negara lain. Ini mencakup kerjasama ekonomi, diplomasi, dan penanganan isu-isu global," tambahnya.
Fauza Andriyadi menekankan pentingnya peran akademisi dalam memberikan pandangan yang mendalam dan objektif terkait isu-isu nasional.
"Pemilih perlu mempertimbangkan dengan serius visi dan strategi setiap calon presiden terkait Isu Hankam, Geopolitik, dan Hubungan Internasional," tutupnya.
Analisis mendalam dari akademisi STAI Al-Washliyah ini memberikan wawasan yang berharga untuk memahami isu-isu kompleks dalam peta politik nasional, sekaligus memandu pemilih untuk membuat keputusan yang terinformasi di masa mendatang. [BY]