kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Akademisi Mohd Heikal: Fakta! Bank Aceh Syariah Tidak Merugi

Akademisi Mohd Heikal: Fakta! Bank Aceh Syariah Tidak Merugi

Senin, 19 Juli 2021 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Dr H Mohd Heikal. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr H Mohd Heikal menilai kinerja keuangan Bank Aceh Syariah (BAS) masih dalam indikator positif.

Ia mengatakan, sejumlah indikator keuangan masih baik-baik saja, apalagi indikator pokok yaitu laba.

Memang sebelumnya, lanjut dia, sempat ada penurunan sedikit pada pendapatan laba. Akan tetapi, jumlah penurunan tersebut tidak berisiko mendatangkan kebangkrutan pada Bank Aceh Syariah.

"Kita maklum lah situasi ekonomi kita. Kalau tidak salah ada 7 bank khusus yang masuk akibat banyak yang macet. Tapi Bank Aceh Syariah itu tidak masuk, bahkan termasuk bagus performanya. Cuma labanya turun sedikit. Biasa lah, ya, situasi ekonomi. Nasional juga berimbas, global juga, ditambah pandemi pula. Kan menambah himpitan itu," ujar Mohd Haikal kepada Dialeksis.com, Senin (19/7/2021).

Ia melanjutkan, penurunan angka laba ini yang kadang-kadang salah dipahami publik atau dianggap loss (merugi), padahal jumlah yang didapat masih mampu memback-up yang lain.

Di saat yang bersamaan, Mohd Heikal juga memaparkan bahwa indikator NPF (Non Performing Financing) yang macet angkanya masih cukup bagus di bawah 5 persen.

Sementara untuk BOPO Bank (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional), kata dia, rasionya masih dalam kategori belum melebar jauh.

"Angka BOPO Bank itu sedikit di atas 70. Idealnya kan berada pada angka 60 atau 65. Tetapi angka 70-an masih bisa mengcover. Maksudnya masih bisa profit (laba)," jelasnya.

Kemudian untuk ROA (Return on Asset), sebut Mohd Heikal, masih cukup bahkan lumayan meningkat. Aset terakhir, kata dia, berada di angka Rp 26 triliun.

"Tabungan itu (Bank Aceh Syariah), sudah lumayan oke. Meskipun masih bergantung pada titipan dana pemerintah. Nah, saya pikir yang lain-lain masih positif semua," ungkapnya.

Sebagai cendekiawan, Mohd Heikal menitipkan sebuah catatan kepada seluruh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi agar membangun hubungan sinergis dan harmonis kepada para pemilik saham. 

Menurutnya, penting membangun hubungan para pemilik saham untuk bersama sama membesarkan BAS di masa mendatang. 

"Saya berharap masukan itu di dengar oleh mereka yang berada di internal BAS selaku para pimpinan. Intinya yang ingin saya katakan kunci keberhasilan BAS pada komunikasi dua arah di antara mereka berdua yaitu dewan komisaris dan direksi dengan pemilik saham BAS, "pungkasnya. (*)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda