Beranda / Berita / Aceh / AJI Bahas Jurnalisme Berkualitas di Banda Aceh

AJI Bahas Jurnalisme Berkualitas di Banda Aceh

Selasa, 28 Mei 2024 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia


Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh menghelat diskusi bertajuk "Melawan Hoaks dan Membangun Jurnalisme Berkualitas di Era Digital Menjelang Pilkada 2024" pada Selasa, 28 Mei 2024, di Hotel Permata Hati, Banda Aceh. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh menghelat diskusi bertajuk "Melawan Hoaks dan Membangun Jurnalisme Berkualitas di Era Digital Menjelang Pilkada 2024" pada Selasa, 28 Mei 2024, di Hotel Permata Hati, Banda Aceh. Hadir sebagai narasumber Nany Afrida (Ketua AJI Indonesia), Alfajrian AB (Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfo Aceh), dan Puji F. Susanti (Presidium Mafindo).

Pembahasan Jurnalisme Berkualitas oleh Nany Afrida dinanti-nantikan peserta. Dia membuka sesi dengan pertanyaan mengusik, "Jika tema ini diberikan panitia, apakah itu berarti dunia jurnalisme saat ini tidak berkualitas?" Audiens yang didominasi awak media menggubris dengan gumam panjang.

Menurut Nany, konsep jurnalisme berkualitas berpijak pada Perpres Nomor 32/2024. Ada 11 nilai yang menjadi elemen jurnalisme berkualitas: berdasar fakta akurat, berimbang, independen, memisahkan fakta-opini, mengutip sumber kredibel, beragam, menghormati privasi, memperbaiki kesalahan, menaati kode etik, mengutamakan kepentingan publik, dan transparan.

"Mewujudkannya tidak mudah karena ada tantangan," ujar Nany. Di antaranya model bisnis yang terus berubah, termasuk platform digital, misinformasi dan hoaks, tekanan politik-ekonomi pada jurnalis, keamanan jurnalis rawan, informasi berlimpah, polarisasi masyarakat, masalah pendanaan-teknologi, serta regulasi media yang berubah dan tidak berpihak.

Nany menambahkan, "Jurnalisme berkualitas juga mengatur tanggung jawab platform digital dalam menampilkan berita di Indonesia."

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda