Ajak Masyarakat Jaga Prokes, Aminullah: Minggu Nihil Kasus Covid-19
Font: Ukuran: - +
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. [Foto: Pemko Banda Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengungkap syukur karena pada Minggu (25/10/2020), tidak ada penambahan pasien (nihil) Covid-19 di Banda Aceh.
"Alhamdulillah, Minggu tak ada penambahan pasien covid-19. Kita harap esok dan seterusnya, grafik terus menunjukkan penurunan," kata Aminullah, Minggu (25/10/2020) di Pendopo.
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut didasari dari upaya Pemerintah Kota dan jajaran dalam melakukan razia protokol kesehatan (prokes) secara masif di tempat-tempat publik hingga sampai perbatasan kota.
"Belakangan ini kita terus melakukan razia masker di berbagai kawasan di kota. Masyarakat kota kita sangat disiplin dalam hal mengenakan masker, hanya saja masih perlu kita ajak agar tidak terlalu sering berkerumun," ujar Aminullah.
Ia mengatakan, kepatuhan masyarakat terus ditingkatkan lagi agar tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak penting.
"Unsur utama dalam memutuskan mata rantai Covid-19 ini adalah masyarakat. Pemerintah sangat berharap masyarakat saat ini menahan diri untuk tidak berkumpul massa di luar rumah," kata Aminullah.
Menghadapi libur panjang akhir bulan nanti, yakni libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 29 Oktober, cuti bersama pada tanggal 28 dan 30 Oktober 2020, dan berlanjut dengan libur hari Sabtu dan Minggu, yakni tanggal 31 Oktober dan 1 November, Wali Kota Aminullah meminta masyarakat terus waspada dan tidak lengah.
"Yang tidak kita harapkan adalah terjadi lonjakan kasus Covid-19. Kita harus belajar dari pengalaman libur Idul Fitri. Semoga semua faham akan kondisi ini,"ujarnya mengingatkan.
Informasi dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, hingga Minggu 25 Oktober 2020 per pukul 12.00 WIB, secara akumulasi terkonfirmasi positif ada sebanyak 1962 kasus dan tidak ada penambahan untuk hari ini, kesembuhan 1549 kasus (79.0%), satu orang sembuh hari ini, dan meninggal masih pada angka 68 jiwa (3.5%). (HBA)