Aceh Utara Terendah Vaksinasi, Ikhtiar Percepatan Terus Digenjot
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Ketua Ikatan Dokter (IDI) Aceh Utara dr Harry Laksamana. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan konsekuensi Aceh jika tak capai target vaksinasi hingga akhir Desember 2021 akan menjadi daerah tidak aman.
Kemudian, Aceh juga terancam tidak menjadi rekomendasi untuk keberangkatan menuju Aceh karena dianggap tempatnya belum aman karena vaksinasi rendah. Per kabupaten, Aceh Utara terendah vaksinasi sedangkan kawasan Banda Aceh dan Simeulue tertinggi vaksinasi.
Ketua Ikatan Dokter (IDI) Aceh Utara dr Harry Laksamana mengungkapkan semua pihak mulai dari Dinkes, Nakes, TNI-Polri, Pemda sudah bahu membahu dalam melakukan akselerasi pencapaian target vaksin demi terciptanya herd immunity dalam melawan Covid 19.
"Khususnya di Aceh Utara, segala upaya kita lakukan, sosialisasi, komunikasi, pendekatan secara keagamaan, diskusi formal informal sampai pemberian sembako dan hadiah," sebutnya kepada Dialeksis.com, Rabu (15/12/2021).
dr Harry mengaku tentu semua itu tak semudah membalik telapak tangan, mengingat Aceh Utara juga daerah yang sangat luas, sulitnya medan dan tingkat penerimaan yang berbeda-beda terhadap isu vaksinasi yang terdoktrin di masyarakat.
"Berita hoax sudah terlanjur terkonsumsi. Makanya, progam vaksin, pelaksanaan dan edukasi komunikasi tetap berjalan beriringan," ungkapnya.
Ia menambahkan, begitu juga aparatur daerah (Pemkab, Camat dan Kepala Desa) harus mengiringi kegiatan vaksinasi dengan menyiapkan regulasi yang baik, mulai dari segi kegunaan dan pemanfaatan yang berhubungan dengan kegiatan peningkatan cakupan vaksinasi di kabupaten Aceh Utara.
"Tak lepas dari peran aparat keamanan juga yang mengawal dan mengawasi adanya oknum-oknum penyebar hoax yang memberikan dampak negatif terhadap pencapaian program vaksinasi," jelasnya lagi.
dr Harry menerangkan vaksin itu untuk orang sehat, bukan orang sakit. Hal itu yang selalu disampaikan kepada masyarakat, vaksin bukan obat, tapi bentuk ikhtiar menjaga kesehatan layaknya mengkonsumsi buah, sayuran, susu untuk kesehatan sehingga tubuh mampu menciptakan antibodi dalam melawan penyakit.
"Cakupan yang dinilai masih rendah ini, saya rasa akan membaik jika setiap dari kita menyadari tupoksi masing-masing dan ikut membantu menyebarkan pesan yang baik," pungkasnya.