Beranda / Berita / Aceh / Kasus Pelecehan Seksual di Aceh Tertinggi, Pemerintah Jangan Hanya Diam

Kasus Pelecehan Seksual di Aceh Tertinggi, Pemerintah Jangan Hanya Diam

Rabu, 15 Desember 2021 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Ilustrasi pelecehan. Data korban yang melapor ke P2TP2A untuk triwulan 3 tahun 2021 ada sekitar 594 kasus kekerasan seksual di Aceh dan angka tersebut terhitung yang melapor, belum ditambah dengan yang belum melapor sama sekali. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Langsa - Data korban yang melapor ke P2TP2A untuk triwulan 3 tahun 2021 ada sekitar 594 kasus kekerasan seksual di Aceh dan angka tersebut terhitung yang melapor, belum ditambah dengan yang belum melapor sama sekali.

Ketua ETHNIES, Enyadirmata Larastivana mengatakan, hal ini sudah tak bisa didiamkan lagi. “Pemerintah harus segera ambil sikap, gak bisa diam saja,” ucap Laras dengan tegas kepada Dialeksis.com, Rabu (15/12/2021).

Dirinya mengatakan, ini sudah sangat darurat sekali. “Harus ada penyeluhan lebih lanjut terhadap ini, saya kaget dengar angka itu, itu juga belum terhitung yang belum melapor, bisa mencapai lebih 1000 kasus itu, harus segera ambil sikap ini, jangan lambat. Genarasi kita, masa depan mereka ini,” tukasnya.

Laras mengatakan, dalam waktu dekat ini akan segera Crosscheck data lebih lanjut bersama kawan-kawan.

“Untuk saat ini, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan, yang paling utama terhadap orang kesayangan kita harus dijaga, dan mulai ada pendekatan lebih intens oleh orang tuanya, lingkungannya juga harus diperhatikan, dan pemerintah harus bersinergis menanggulangi masalah ini, pendekatakan Agama juga harus diperkuat,” pungkasnya.

Sebelumnya, data dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Aceh, bahwa kekerasan seksual terhadap perempuan di Aceh masih sangat tinggi.

Hal itu disampaikan oleh Divisi Advokasi dan Kampanye KontraS Aceh, Azharul Husna yang dikutip dari Nukilan.id.

Data korban yang melapor ke P2TP2A untuk triwulan 3 tahun 2021 ada sekitar 594 kasus kekerasan seksual di Aceh. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda