Aceh Timur dan Aceh Tamiang jadi Pilot Project Model Areal NKT-SKT
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Aceh, Reza Ferdian. [Foto: Nora/Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, pihak swasta, organisasi non-pemerintah serta komunitas sepakat untuk meningkatkan kolaborasi konservasi hutan melalui penilaian Nilai Konservasi Tinggi dan Stok Karbon Tinggi (NKT/SKT) dari hutan tropis di Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Aceh, Reza Ferdian mengatakan Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang dijadikan sebagai pilot project untuk pengelolaan kawasan bernilai konservasi tinggi dan mempunyai stok karbon tinggi.
Selama ini, kata dia, program Konservasi Area Nilai Konservasi Tinggi - Stok Karbon Tinggi (NKT-SKT) tidak dimanage dengan baik.
“Makanya kita bekerja sama dengan mitra pembangunan kita mengajak semua pihak, ayo bantu Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota untuk mengelola lahan dan hutan dan menjaga potensinya,” jelasnya kepada Dialeksis.com, Senin (24/10/2022).
Untuk sementara, pihaknya memulai dari 2 kabupaten tersebut. Karena pemerintah menilai tingkat keberhasilannya tinggi di 2 kabupaten ini.
Pihak mitra pembangunan menganggap 2 kabupaten itu lebih mudah membangun. Untuk itu, pemerintah segera menyusun sebuah rumusan kebijakan dalam bentuk mapping, yang akan menampilkan kawasan-kawasan yang bernilai konservasi dan memiliki stok karbon di Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
Tidak hanya 2 kabupaten itu, kata Reza, ke depan semua kabupaten/kota di Aceh yang memiliki nilai konservasi dan stok karbon akan dibuat program serupa, tentunya pemerintah berkolaborasi dengan seluruh stakeholder mitra pembangunan.
“Stok karbon di 2 kabupaten itu belum kita hitung masih menunggu dokumen dalam bentuk peta. Dasar peta itu nanti baru kita fokus ke kawasan yang ada di peta untuk kita hitung,” terangnya.
Dalam hal ini, Bappeda sebagai leading sector menyatakan yakin 100 persen dan optimis program Konservasi Area Nilai Konservasi Tinggi-Stok Karbon Tinggi (NKT-SKT) akan berhasil.
“Karena sebelum kita bergerak kita sudah mapping masalahnya dimana, peluang dimana hingga tantangannya dimana. Makanya kita nggak sendiri kita menggandeng mitra pembangunan,” pungkasnya. [NOR]