Aceh Tengah Sudah Oranye, Banda Aceh Masih Zona Merah Covid-19
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah oleh Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), berdasarkan data per 11 Juli 2021, Peta Zonasi Daerah di Aceh kembali terkoreksi. Kota Banda Aceh masih dikategorikan zona merah Covid-19, sedangkan Kabupaten Aceh Tengah kini menjadi zona oranye.
“Pada rilis Peta Zonasi Risiko Daerah seminggu yang lalu, Aceh Tengah dan Banda Aceh merupakan dua daerah yang menyandang status zona merah di Aceh,” tutur Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Selasa (13/7/2021).
Ia menjelaskan, Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 melakukan analisis terhadap tiga indikator penanganan Covid-19 di setiap daerah di tanah air. Indikator tersebut meliputi indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan indikator pelayanan kesehatan. Setiap indikator utama tersebut memiliki sub indikatornya masing-masing.
Data indikator dan sub indikator itulah diolah, diberi bobot, dan dianalisis Tim Pakar Satgas Covid-19 dalam memetakan tingkat risiko peningkatan kasus Covid-19 suatu daerah. Perubahan zonasi warna Aceh Tengah dari merah menjadi oranye menunjukkan perbaikan pada indikator dan sub indikator yang dinilai tersebut, tutur pria yang akrab disapa SAG itu.
Selain Aceh Tengah, Kabupaten Bireuen juga menunjukkan perbaikan penanganan Covid-19. Pada minggu lalu, Bireuen merupakan zona oranye atau zona risiko sedang peningkatan kasus Covid-19, namun kini menjadi zona kuning, atau zona risiko rendah peningkatan kasus. Sebaliknya Pidie Jaya, daerah pemekaran Pidie itu justru turun dari kuning menjadi oranye.
Sementara itu, lanjut SAG, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Simeulue, dan Bener Meriah, sudah bertahan sebagai zona kuning selama empat pekan terakhir sejak 20 Juni 2021. Bahkan, Kota Subulussalam sudah delapan minggu mempertahankan zona kuning, sejak 23 Mei 2021. Daerah zona kuning ini mesti berkerja keras sedikit lagi untuk naik ke zona aman, zona hijau.
“Daerah kabupaten/kota zona kuning seyogyanya tidak merasa nyaman di zona kurang aman itu, hendaknya segera naik lagi ke zona hijau yang lebih dari ancaman Covid-19,” ujar SAG.
Kemudian ia merinci Peta Zonasi Risiko Covid-19 di Aceh berdasarkan data 11 Juli 2021, yakni daerah zona merah Kota Banda Aceh. Kabupaten/kota zona kuning meliputi Aceh Tenggara, Aceh Timur, Bener Meriah, Bireuen, Simeulue, dan Subulussalam. Sedangkan 16 kabupaten/kota lainnya di Aceh merupakan zona oranye.
Kasus akumulatif
Selanjutnya SAG melaporkan kasus akumulatif Covid-19 di Aceh, per 13 Juli 2021, yang telah mencapai 20.553 orang. Pasien yang sedang dirawat 3.784 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 15.871 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 878 orang.
Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang dilaporkan bertambah lagi sebanyak 162 orang, pasien yang sembuh 138 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi sebanyak tujuh orang.
Penderita baru sebanyak 162 orang tersebut, meliputi warga Banda Aceh 44 orang, Aceh Besar 35 orang, Aceh Singkil 17 orang, Lhokseumawe 11 orang, warga Langsa, Aceh Utara, dan Bireuen, sama-sama tujuh orang. Kemudian warga Aceh Barat lima orang, warga Aceh Tamiang dan Pidie, masing-masing empat orang.
Selanjutnya warga Aceh Tenggara, Aceh Timur, dan Simeulue, sama-sama tiga orang. Sementara warga Bener Meriah, Pidie Jaya, dan Aceh Jaya, masing-masing dua orang. Lebih lanjut warga Gayo Lues, Aceh Tengah, Sabang, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan warga Subulussalam, sama-sama satu orang.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 138 orang, meliputi warga Langsa mencapai 73 orang, Banda Aceh 19 orang, Aceh Tengah 16 orang, Aceh Barat Daya 11 orang, Aceh Singkil sembilan orang, Aceh Timur lima orang, Pidie empat orang, dan satu lagi warga Kota Sabang.
“Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi tujuh orang,” katanya.
Kasus meninggal terbaru tujuh orang tersebut, masing-masing satu orang warga Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Besar, Banda Aceh, dan warga Aceh Barat Daya.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 871 orang, meliputi 744 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.567 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.401 orang, sedang isolasi di rumah 143 orang, dan 23 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.[]