Aceh Dilanda Hujan Badai, BPBA Diminta Bentuk Tim Siaga Cuaca Ekstrem
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
Ketua Cluster Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Perubahan Iklim TDMRC USK, Dr. Saumi Syahreza. [Foto: For Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Cuaca buruk melanda wilayah Aceh sejak Sabtu (28/5/2022) kemarin hingga hari ini.
Akibat hujan dan angin kencang selama 4 hari berturut-turut menyebabkan aliran listrik hampir di seluruh Aceh terganggu. Puluhan rumah warga rusak, gerobak pedagang pinggir jalan banyak ditiup angin kencang, bahkan tak sedikit warga mengeluh karena tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Menanggapi hal itu, Ketua Cluster Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Perubahan Iklim TDMRC USK, Dr. Saumi Syahreza mengatakan, diperluakan koordinasi sinergi antar lembaga dalam upaya menghadapi cuaca ekstrem.
“Seperti koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Dinas Pengairan, Dinas Sosial, Dinas Tanaman Kota, TDMRC-USK dan lembaga terkait lainnya,” sebutnya kepada Dialeksis.com, Selasa (31/5/2022).
Dr Saumi menjelaskan, pemerintah melalui BPBA dapat membentuk tim siaga cuaca ekstrem, termasuk menyiapkan sarana dan prasarana antisipasi terhadap terjadinya pohon tumbang saat terjadi angin kencang, memangkas ranting pohon yang rapuh, menegakan tiang-tiang seperti tiang listrik/telpon yang dirasakan sudah miring.
Menurutnya, pemerintah perlu mengimbau masyarakat agar tetap wasapada dalam menghadapi cuaca ekstrem, meskipun kondisi cuaca sekarang masih fluktuatif.
“Masyarakat diimbau untuk mengenal kondisi lingkungan tempat tinggal dan potensi bencana yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar akibat cuaca ekstrem, jika keluar rumah sebaiknya menghindari pohon besar,” kata Saumi menjelaskan.
Selain itu, kata dia, pemerintah melalui tim siaga cuaca ekstrem dapat mengimbau masyarakat pesisir, khususnya nelayan untuk berhati-hati saat melaut, jika cuaca belum mendukung sebaiknya tidak melaut.
“Memberikan informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG,” ucapnya.
Tak hanya peran pemerintah daerah, melalui aparat desa pemerintah dapat menghimbau untuk menjaga lingkungan sekitar, seperti membersihkan saluran-saluran yang tersumbat, tidak buang sampah ke selokan dan lain-lain. [NOR]