7 Kecamatan Banjir di Aceh Utara, 3.197 Jiwa Mengungsi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Utara sejak tanggal 6 Oktober 2023 telah mengakibatkan sebanyak 3.197 jiwa mengungsi. Hingga saat ini, sebagian wilayah masih tergenang akibat tingginya air banjir.
Banjir yang disebabkan oleh hujan deras yang terus menerus ini telah mengakibatkan kerugian material yang signifikan dan memaksa ribuan warga setempat meninggalkan rumah mereka demi keselamatan diri dan keluarga.
"Jumlah pengungsi saat ini sekitar 957 Kepala Keluarga (KK) dengan 3.197 jiwa yang berada di 11 titik pengungsian," kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, Jumat (13/10/2023).
Ilyas mengatakan, pihaknya telah mendirikan tenda darurat dan menyalurkan bantuan masa panik kepada para pengungsi yang berada di 11 titik pengungsian yang berada di Kabupaten Aceh Utara.
"Sementara itu, total korban terdampak berjumlah 5.055 Kepala Keluarga (KK) dengan 15.991 jiwa," ujarnya.
Ilyas menerangkan, hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Utara selama sepekan terakhir yang mengakibatkan meluapnya Sungai Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keuruto, dan Krueng Peto.
"Sehingga menggenangi permukiman masyarakat di 68 desa dalam 7 kecamatan yang berada di daerah aliran sungai (DAS) dengan ketinggian air antara 20 hingga 120 sentimeter. Sehingga merendam 4.439 unit rumah warga," jelasnya.
Ketujuh kecamatan yang terendam banjir tersebut yakni, Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Pirak Timu, Kecamatan Tanah Luas, Kecamatan Sawang, Kecamatan Samudera, Kecamatan Syamtalira Aron dan Kecamatan Geureudong Pase.
Kondisi terakhir air sudah mulai surut di Kecamatan Sawang, Samudera, Syamtalira Aron, dan Geureudong Pase. Sementara itu, air masih tergenang di Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, dan Tanah Luas.