Beranda / Berita / Aceh / 4 Cabang Besar Zona Distribusi Air Bersih di Banda Aceh, Ini Tempatnya

4 Cabang Besar Zona Distribusi Air Bersih di Banda Aceh, Ini Tempatnya

Kamis, 14 Januari 2021 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Elma
Direktur Utama PDAM Tirta Daroy Banda Aceh, T Novizal Aiyub. [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Upaya dalam memaksimalkan distribusi air bersih terus dilakukan dengan proses Water Treatment Plant (WTP) disertai dengan rencana pembuatan satu pipa induk setiap zona distribusi air bersih di kota Banda Aceh. 

"Itu kan rencana kita, butuh waktu, butuh biaya. Kita akan membagi Banda Aceh dalam empat wilayah besar dalam bentuk cabang-cabang kita. Ada cabang Syiah Kuala di bagian timur, kemudian ada cabang Siem di barat, cabang di selatannya Teuku Umar, dan kemudian di utaranya Teuku Ma' Arif," jelas Direktur Utama PDAM Tirta Daroy, T Novizal Aiyub untuk Dialeksis.com (14/01/2021)

Pembagian 4 cabang besar zona distribusi air bersih akan menampung 15.000 pelanggan PDAM nantinya.

"Dari 52.000 pelanggan yang kita punya sekarang mungkin ada 10, ada 15, ada 5 orang dalam satu hari yang ngeluh. Dan itu berbagai sebab, ada yang pipanya pecah, ada yang sumbat, ada yang masuk air kotor," tuturnya terkait dengan keluhan masyarakat.

Semua masyarakat diimbau untuk tidak lagi menarik air ke pipa PDAM dengan mesin pompa, agar air akan cepat merata ke pelanggan. Sosialisasi terkait dengan himbauan ini dilakukan melalui sosial media atau pengawai PDAM akan turun ke lapangan.

"Memang aturan kita tidak boleh, sejak awal pelanggan itu tidak dibenarkan memakai pompa langsung dari pipa PDAM. Kalau mau pake pompa, airnya di tampung dulu baru tarik dengan pompa," tegasnya.

Penyambung baru yang tidak punya bak penampungan bawah tanah, tidak akan dibuat sambungan dari PDAM ke rumah tersebut.

"Untuk kedepannya kita punya persyaratan tentang penyambung baru, bahwa setiap penyambung baru itu mereka harus membuat bak penampungan yang minimal bisa menampung untuk satu hari pemakaian sekurang-kurangnya," lanjutnya.

Novizal juga berharap agar masyarakat menyediakan bak tampung yang cukup di bawah tanah, masyarakat harus berhemat untuk pemakaian air, dan dalam menikmati pelayanan PDAM diharapkan bayar tepat waktu dan tepat jumlah.

"Kadang masyarakat bayarnya 3 bulan sekali, 6 bulan sekali bahkan ada yang tidak bayar-bayar. Bahkan sampai harus kita putuskan," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda