Kapal yang membawa 110 dan 119 orang pengungsi Rohingya berlabuh di Aceh Utara, pada 15 dan 16 November 2022. (Foto:UNHCR)

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 28 pengungsi Rohingya yang ditampung di UPTD Dinas Sosial di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, dilaporkan melarikan diri. Mereka kabur dalam dua gelombang yang berbeda.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto mengatakan, bahwa tiga orang pertama kabur pada Minggu dinihari, sementara 25 orang lainnya kabur dinihari tadi. Mereka melarikan diri dengan cara memanjat pohon dan tembok.

"Benar ada 28 pengungsi Rohingya kabur. Mereka lari dengan cara memanjat pohon dan tembok," kata Kombes Joko Krisdiyanto kepada DIALEKSIS.COM, Senin (13/3/2023).

Pengungsi Rohingya tersebut awalnya ditampung di UPTD Dinas Sosial Ladong sebagai tempat penampungan sementara sebelum dipindahkan ke tempat yang lebih layak. Namun, 28 orang tersebut memilih untuk melarikan diri.

Pihak keamanan setempat telah melakukan pencarian untuk mencari keberadaan para pengungsi yang kabur. Namun, hingga saat ini belum ada informasi mengenai keberadaan mereka.

Para pengungsi melarikan diri usai pengecekan yang dilakukan petugas. Mereka memanjat pohon di dekat tembok pagar lalu kabur ke pemukiman warga.

Tim gabungan masih mencari keberadaan 28 pengungsi Rohingya tersebut. Joko mengimbau warga yang melihat Rohingya di perkampungan agar melapor ke petugas terdekat.

"Kalau ada yang melihat atau mengetahui keberadaan mereka agar melaporkan ke petugas untuk diamankan dan dikembalikan ke penampungan," jelas Joko.

Diketahui, sekitar 290 pengungsi Rohingya ditampung di kamp penampungan sementara di Ladong, Aceh Besar. Mereka tiba di Aceh dalam tiga gelombang yakni pertama mendarat di komplek Benteng Indra Patra, Ladong, Aceh Besar, Minggu (25/11/2022). Kedatangan 58 pengungsi Rohingya yang semuanya laki-laki itu terbilang unik karena tanpa perempuan dan anak-anak.

Sementara gelombang kedua sebanyak 184 pengungsi terdampar di Kuala Gigieng, Desa Baro Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Minggu (8/1). Imigran itu terdiri dari laki-laki dewasa 69 orang, wanita dewasa 75 orang, anak laki-laki 22 orang dan anak perempuan 18 orang.