2 Rumah Garam di Aceh Sedang Dalam Proses Menuju SNI
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Produk Get Garam. [Foto: For Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - PLN UIP Sumbagut, memberikan penghargaan kepada Rumah Aspirasi UKM dan IKM Aceh.
Hal ini diberikan sebagai mitra dalam program penguatan legalitas pelaku industri untuk UMKM naik kelas, penanaman pohon mangrove upaya mencegah intrusi air laut, erosi dan abrasi, pelatihan pembuatan garam higienis dan ber-SNI (Standar Nasional Indonesia), pameran digital-Jakarta promosi produk garam dan coffe dan pendirian rumah garam Aceh, pelatihan dan sertifikasi produk garam Aceh.
Ketua Rumah Aspirasi UKM dan ikm aceh, T. Tansri Jauhari mengatakan bahwa ini sudah diberikan sejak tahun lalu (2021).
Sejauh ini, kata Jauhari, di Aceh sudah ada 6 UKM Garam dan 2 UKM sedang dalam audit Baristan Aceh. “Jadi 2 UKM itu ada di gampong Pande, Banda Aceh dan ada di Lhoong, Aceh Besar, sedangkan 4 UKM menyusul, karena keterbatasan fasilitas,” sebutnya.
Adapun 2 rumah Garam itu menghasilkan Produk yaitu, Get Garam di gampong Pande, Banda Aceh dan Mon Kuta di Lhoong, Aceh Besar.
"Keduanya Insya Allah dalam proses Audit akhir dari pihak Baristan Aceh sebagai syarat di keluarkan nya SNI, baru selanjutnya akan dalam pengurusan dari BPOM serta Halal nya," jelasnya.
Kemudian, Jauhari mengharapkan pemerintah Aceh terus mendukung terhadap UKM Garam yang ada, salah satunya dengan cara penguatan fasilitas terhadap UKM Garam yang ada.
“Petani Garam di Aceh kita ketahui bersama memang tidak terbantu secara fasilitas yang ada, sehingga untuk mengejar atau memperoleh Syarat-Pra Syarat SNI itu sangat kewalahan, karena itu kita harap adanya dukungan dari pemerintah Aceh,” ujarnya.
Lanjutnya, Rumah Aspirasi UKM dan IKM Aceh sangat siap mensukseskan terhadap 4 calon UKM Garam ini agar mendapat atau memperoleh SNI untuk kedepannya.
“Karena itu penting sekali adanya fasilitas penunjang bagi UMKM Garam di Aceh, khususnya 4 calon UKM penerima SNI ini, dan tentu juga bisa mensejahterakan masyarakat. Dan juga dalam hal ini, kepada para petani garam tetap menjaga kualitas produk, kehigienisan produk sehingga kedepannya, UKM Garam di Aceh tetap diperuntukkan dengan sangat baik,” pungkasnya. [ftr]