10 Tahun Politeknik Aceh, Ini Harapan Aminullah
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com, Banda Aceh - Politeknik Aceh diharapkan dapat mengambil peran penting dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Aceh, melalui penyelengaraan pendidikan vokasi yang berkualitas. Sebagai kampus vokasional, Politeknik Aceh bertujuan untuk melahirkan tenaga ahli, profesional dan praktisi yang siap masuk ke dalam dunia kerja maupun dunia usaha.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat membuka Focus Group Discussion (FGD) "Revitalisasi Politeknik Aceh Menuju Aceh Carong yang Gemilang", Rabu (4/7/2018) di Aula Gedung Mawardy Nurdin. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati dies natalis ke-10 perguruan tinggi milik Pemko Banda Aceh tersebut.
Menurut wali kota, dengan kemampuannya, lulusan pendidikan vokasi akan lebih mudah terserap ke dunia kerja, sehingga akan lebih cepat pula mengentaskan masalah kemiskinan dan pengangguran. "Dibandingkan pendidikan akademik, kini banyak masyarakat di negara maju seperti Jerman dan Jepang yang lebih memilih jenis pendidikan vokasi karena keunggulannya."
"Dan Alhamdulillah, salah satu kampus vokasi berstandar internasional telah berdiri di Banda Aceh. Tepatnya 10 tahun yang lalu, Politeknik Aceh didirikan atas prakarsa Pemko Banda Aceh bekerjasama dengan BRR, Pemerintah Aceh, Kementerian Pendidikan Nasional, USAID dan Chevron Corporation," ungkapnya.
"Kolaborasi berbagai stakeholder ini membuat Politeknik Aceh tidak hanya diharapkan dapat berkiprah di Aceh saja, tetapi juga dapat menjadi kampus kebanggaan masyarakat Aceh di tingkat dunia, sebagaimana mottonya; Your Local Partner to Win Global Competition," ungkapnya lagi seraya berterimakasih kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam pendirian dan perkembangan Politeknik Aceh.
Masih menurut Aminullah, kampus megah di pinggiran Krueng Aceh tepatnya di Gampong Pango Raya itu, sudah dilengkapi fasilitas laboratorium modern. "Tidak hanya kelengkapan dan fasilitas fisik saja, namun Politeknik Aceh juga senantiasa menjaga kualitas proses pembelajaran melalui kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan pihak lainnya yang berkompeten dan berpengalaman di bidang pendidikan vokasi, baik di Indonesia maupun manca negara."
"Politeknik Aceh juga memiliki tenaga pengajar yang terampil dan berwawasan luas untuk membimbing segenap mahasiswanya. Sehingga mahasiswa yang dilepas, baik untuk magang ataupun pasca pendidikan akan mampu untuk langsung menelurkan sebuah karya nyata," kata Aminullah mempromosikan kampus swasta pertama di Aceh yang terakreditasi B oleh BAN-PT tersebut.
Ia menambahkan, Pemko Banda Aceh melalui Yayasan Politeknik Aceh, berkomitmen untuk terus membantu pengembangan Politeknik Aceh. "Dukungan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk dukungan termasuk pemberian dana operasional setiap tahun, perawatan gedung, pengadaan sarana, pemberian beasiswa dan lain-lain," ujarnya.
Sebagaimana pendirian awalnya yang melibatkan berbagai komponen masyarakat, pihaknya juga berharap dukungan dari seluruh stakeholder untuk turut berkontribusi dalam pengembangan Politeknik Aceh. "Salah satunya kita wujudkan pada hari ini dengan berkumpul dan berdiskusi bersama menyumbangkan pemikiran kita demi kemajuan Politeknik Aceh ke depan," pungkasnya.
Berdasarkan informasi dari panitia, FGD yang digelar selama dua hari, 4-5 Juli 2018, ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari unsur pemerintahan, akademisi, pihak yayasan, dan sejumlah mitra kerja Politeknik Aceh. Adapun pokok pembahasannya antara lain menyangkut strategi jangka pendek dan panjang pemgembangan kampus, dan penyusunan kembali visi misi Politeknik Aceh. (rel)