Beranda / Aceh Hebat / Lestarikan Sapi Aceh, Gubernur Imbau Korporasi Terapkan Pola Integrasi

Lestarikan Sapi Aceh, Gubernur Imbau Korporasi Terapkan Pola Integrasi

Minggu, 18 Februari 2018 20:16 WIB

Font: Ukuran: - +


Foto: Humas Pemerintah Aceh.

DIALEKSIS, Aceh Barat – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengapresiasi kegiatan integrasi sapi-sawit yang saat ini dikembangkan oleh masyarakat dan kelompok tani di Aceh Barat. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Irwandi mengimbau agar perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Aceh untuk memberi akses kepada masyarakat peternak sapi.

hal tersebut disampaikan oleh pilot Eagle One Hanakaru Hokagata itu, saat menggelar pertemuan dan tanya-jawab dengan masyarakat serta Kelompok Tani Hase Beurata, di Kawasan Integrasi Pengembangan Sapi dan Kelapa Sawit, Gampong Keuramat kaway XIV, Jumat (16/2).

"Nantinya, saya akan minta kebun sawit milik korporasi untuk memperbolehkan sapi masyarakat masuk. Jika tidak, maka korporasi berkewajiban memelihara sendiri," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Irwandi juga sempat mengungkapkan rasa kecewanya terhadap program hibah sapi yang sempat ia gulirkan, saat memimpin Aceh pada periode 2007-2012. Saat itu, ia bercita-cita program tersebut dapat menjaga dan melestarikan sapi Aceh yang terkenal dengan kelezatan dagingnya.

Di periode pertama menjabat sebagai Gubernur Aceh, Irwandi pernah menggulirkan program hibah sapi kepada masyarakat sebanyak 1500 ekor sapi. Namun program tersebut gagal karena saat ini sapi-sapi tersebut tersisa sangat sedikit, bahkan tidak sampai 10 persennya.

"Jika program integrasi ini berhasil, maka ke depan kita akan memiliki cadangan sapi pedaging yang memadai, tidak hanya untuk kebutuhan Aceh tapi bisa juga membantu stok daging nasional. Selain itu, dengan program ini, maka sapi Aceh akan lestari," ujarnya.

Program integrasi ini bersumber dari dana bantuan sosial Kementerian Pertanian RI tahun 2012 yang menelan anggaran sebesar Rp500 juta. Kelompok Tani Hase Beurata dinilai berhasil karena mampu membiakkan sapi-sapi tersebut, dari jumlah sebelumnya yang hanya 48 ekor, saat ini teah mencapai 200 ekor.

Namun saat ini terdapat permasalahan, lokasi awal masyarakat telah direlokasi ke lokasi saat ini. masyarakat harus pindah karena lokasi lama terkena proyek irigasi Lhok Guchi. Meski mendapatkan ganti rugi, namun sejumah fasilitas penunjang lainnya belum dibangun kembali.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Bupati Aceh arat, Ramli Ms berjanji akan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. "Yang kecil-kecil akan kita selesaikan dalam 10 hari ke depan tapi yang membutuhan anggaran besar akan kita usulkan tahun depan," ujar Ramli. (rel)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda