Beranda / Opini / Peran Komunikasi Politik dalam Membentuk Opini Publik dalam Menghadapi Pilpres 2024

Peran Komunikasi Politik dalam Membentuk Opini Publik dalam Menghadapi Pilpres 2024

Selasa, 31 Oktober 2023 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penulis :
Dr. Iswadi, M. Pd, Universitas Esa Unggul


Dr. Iswadi, M. Pd, Universitas Esa Unggul 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Indonesia akan mempengaruhi masa depan negara dalam berbagai aspek. Dalam persiapan Pilpres 2024, komunikasi politik memegang peran sentral dalam membentuk pandangan dan opini publik. Dalam konteks ini, kita akan melihat lebih rinci bagaimana komunikasi politik dapat memengaruhi hasil Pilpres 2024, dengan penekanan pada nilai-nilai moral sebagai prioritas utama.

1. Komunikasi politik harus dilakukan dengan baik oleh partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden. Hal ini penting untuk membangun citra positif dan memperoleh dukungan dari masyarakat. Komunikasi politik yang baik juga dapat membantu partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden untuk memenangkan Pilpres 2024

2. Pada saat yang sama, nilai-nilai moral harus menjadi prioritas dalam berkomunikasi untuk membentuk opini publik. Partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden harus memperhatikan nilai-nilai moral seperti kejujuran, integritas, dan keadilan dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan masyarakat dan memperoleh dukungan yang lebih besar

3. Pemuda akan menjadi kelompok yang mencakup lebih dari 55% dari total suara Pemilu 2024. Oleh karena itu, partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden harus memperhatikan aspirasi pemuda dan membangun komunikasi politik yang efektif dengan mereka. Pemuda harus dianggap sebagai kelompok yang penting dan bukan hanya sebagai "token" oleh politisi

4. Partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden harus memperhatikan opini publik yang berkembang dan membangun komunikasi politik yang tepat dengan masyarakat. Mereka harus memperhatikan manajemen isu, manajemen konflik, dan komunikasi krisis yang dapat merusak sentimen positif parpol dan politisi dalam persepsi khalayak

5. Media massa menjadi lahan strategis dalam membangun citra politik dan itu hampir dilakukan seluruh partai politik. Oleh karena itu, partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden harus memperhatikan strategi pencitraan yang dilakukan melalui media massa

Komunikasi politik memiliki peran sentral dalam membentuk opini publik dalam konteks Pilpres. Peran ini terdiri dari tiga elemen utama. Pertama, dalam menginformasikan publik, komunikasi politik berperan penting dalam menyajikan informasi yang jelas, faktual, dan dapat dipercaya mengenai calon presiden, latar belakang, visi, serta rencana masa depan mereka. 

Data menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan secara transparan memberikan dasar bagi masyarakat untuk membuat keputusan yang bijak. Selanjutnya, komunikasi politik efektif dapat membentuk citra calon presiden di mata publik, menciptakan citra positif yang didasarkan pada pesan-pesan yang kuat dan konsisten yang membantu menggerakkan dukungan publik. Terakhir, meraih dukungan publik dalam Pilpres adalah aspek kunci, dan komunikasi politik yang strategis dan persuasif memiliki dampak signifikan dalam memengaruhi perilaku pemilih dan membantu memenangkan hati dan suara pemilih.

Dalam rangka memenangkan Pilpres 2024, partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden harus memperhatikan komunikasi politik yang baik dan membangun citra positif dengan memperhatikan nilai-nilai moral. Mereka juga harus memperhatikan aspirasi pemuda dan membangun komunikasi politik yang efektif dengan mereka. Selain itu, partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden harus memperhatikan opini publik yang berkembang dan membangun komunikasi politik yang tepat dengan masyarakat.

Serta dalam menghadapi Pilpres 2024, peran komunikasi politik sangat penting dalam membentuk opini publik. Dengan berlandaskan pada nilai-nilai moral, seperti kejujuran, empati, dan transparansi, calon presiden dan tim kampanye dapat membangun kepercayaan masyarakat dan meraih dukungan yang kuat. Dengan memprioritaskan nilai-nilai ini dalam komunikasi politik, Indonesia dapat menghadapi masa depan dengan pemimpin yang integritas dan masyarakat yang teredukasi dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda