-
Opini | 1 tahun laluSlogankan Muda dan Merdeka di Hari Sumpah Pemuda ke-94
DIALEKSIS.COM - KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.
-
Opini | 1 tahun laluMahasiswa Harus Tuntaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi
DIALEKSIS.COM - Simbol Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) di dalam kampus pastinya mempunyai tujuan yang bagus untuk setiap pribadi mahasiswa, karena dengan hal demikian akan melahirkan mahasiswa yang berpikir kreatif, mandiri, inovatif dan mempunyai wawasan yang luas, baik dalam hal perkuliahan, keorganisasian dan peka terhadap lingkungan sosial, karena generasi muda yang intelektual sangat diharapkan dapat menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan di berbagai sektor.
-
Opini | 1 tahun laluKetika Semangat Sportivitas Semakin Memudar
Tiba-tiba kita dikejutkan dengan suatu tragedi dalam dunia olahraga sepak bola, disaat masyarakat Indonesia dan dunia sedang menikmati masa kebebasan pasca didera pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun. Kondisi dimana semua orang terpaksa harus dibatasi ruang geraknya, menjauhi kerumunan dan senantiasa harus menggunakan masker.
-
Opini | 1 tahun laluTapak Tilas Anies Baswedan Menuju Pencapresan
DIALEKSIS.COM | Opini - Sejak 2017, semua tahu target Anies Baswedan adalah presiden. Pidato pertamanya di hari yang sama ketika ia dilantik sebagai gubernur, pada 16 Oktober malam lima tahun lalu, isinya dipadati narasi kebangsaan. Pesan persatuan, keberagaman, keadilan, dan Jakarta sebagai episentrum pergerakan nasional dalam lintasan sejarah berdirinya republik, ia tekankan kuat-kuat.
Kutipan-kutipan pepatah dari berbagai daerah ia pakai untuk menghidupkan pesan bahwa pidatonya adalah tentang gagasan besar kebangsaan. Sebuah gagasan mengelola republik untuk mewujudkan cita-cita bernegara. Dan, entah kebetulan atau disengaja, Anies Baswedan berpidato persis menghadap ke arah Medan Merdeka Utara, Istana Negara.
-
Opini | 1 tahun laluMembela MPU Aceh: Bias Overconfidence Kaum Mu’tazilah Modern
DIALEKSIS.COM | Opini - Ada sebuah perdebatan di era golden age Islam yang dimana Ghazali membantah premis yang dibangun oleh salah seorang dokter terkemuka di era kekaisaran Romawi bernama Galen. Galen menyuguhkan sebuah pernyataan perihal kosmik yang berbunyi “Alam semesta ini abadi, buktinya matahari dari dulu hingga sekarang cahayanya tidaklah meredup, ini menunjukkan keabadian alam”.
-
Opini | 1 tahun laluKonser Dilarang! Banjir Datang!
“Kameng Gle Pajoh Jagong, Kameng Gampong Njang Keunong Geulawa”
Itulah sebuah ungkapan hadih maja yang layak menggambarkan perdebatan masyarakat Aceh di media sosial tentang penyebab bencana banjir. Saat ini masyarakat Aceh terbelah menjadi dua kelompok dalam hal mencari akar penyebab banjir.
-
Opini | 1 tahun laluNarasi
DIALEKSIS.COM - Hidup boleh sekali, namun para pengkhianat bisa merasakan mati hingga tiga kali. Di Inggris abad pertengahan hukuman terkejam akan diberikan kepada orang yang merongrong kerajaan dari dalam, namanya Godly Butchery, lebih dikenal dengan Hukuman Tiga Kali Mati.
-
Opini | 1 tahun laluFormalisasi Syariat Islam Bukan Syariat Islam: Tanggapan Atas Jabal Ali Husin Sab
DIALEKSIS.COM - Saat memberi penilaian terhadap formalisasi syariat Islam ala Aceh, saya membayangkan TM Jafar Sulaiman menulisnya dalam amuk kecewa. Lebih dari itu, bahkan bisa jadi ia menulis esai tersebut dengan begitu marahnya. Membuat hal-hal penting yang ingin ia sampaikan menjadi kabur, dan walau yang dikatakannya cukup reflektif dan penting, tapi itu lebih terdengar seperti ia sedang meracau.
-
Opini | 1 tahun laluMasalah Utama Aceh: Menjawab TM Jafar Sulaiman
Melihat Aceh yang terbelakang, tertinggal dan tidak kunjung maju disebabkan oleh kekhususan Aceh yang bernama syariat Islam, adalah satu pernyataan yang over simplifikasi, menggampangkan masalah.
-
Opini | 1 tahun laluMasalah Utama Aceh Itu Bernama “Kekhususan”
DIALEKSIS.COM - Aceh punya banyak sekali orang-orang pintar, punya banyak sekali orang-orang hebat, tapi kenapa Aceh seperti ini? Terus terpuruk, terus tenggelam, terus terisolir, terus menjadi eksklusif, justru dengan formalisasi syariat, justru dengan segala kekhusuannya.
-
Opini | 1 tahun laluKuasa Modal dan Harapan Kepemimpinan Baru
Saya termasuk salah satu yang mengapresiasi lompatan ekonomi pemerintahan Orde Baru setelah keterpurukan ekonomi yang parah di jaman Orde Lama. Keberhasilan capaian ekonomi ini tidak terlepas dari para begawan ekonomi lulusan luar negeri khususnya Amerika Serikat yang direkrut oleh Pak Harto ke dalam pemerintahan. Sebagian dari mereka menduduki posisi di Bappenas untuk menyusun konsep perencanaan pembangunan nasional.
-
Opini | 1 tahun laluMemperingati dan Mengenang Teungku Syiah Kuala
Menyambut Milad ke 61 Universitas Syiah Kuala ( 1961 - 2022 ): MEMPERINGATI DAN MENGENANG TEUNGKU SYIAH KUALA
ALHAMDULILLAH, selamatlah gelar tokoh ulama besar Syiah Kuala bagi nama sebuah universitas perdana di Aceh, yaitu Universitas Syiah Kuala (USK). Pergantian singkatan Unsyiah kepada “USK” tidaklah berpengaruh kepada nama besar Syekh Abdurrauf alias Syiah Kuala. Itulah suatu keputusan yang bijak yang dapat dirasakan bagi kita pecinta Universitas Syiah Kuala!.
-
Opini | 1 tahun laluOpini Publik Terhadap Kepercayaan dan Kebenaran Cerita Rakyat Putroe Neng
Cerita rakyat merupakan salah satu bentuk peninggalan sejarah tak benda yang diturunkan melalui mulut kemulut dan mengahasilkan sebuah komunikasi yang bervariasi dalam penyampaiannya.
-
Opini | 1 tahun laluBangkit Lebih Kuat dengan Kebersamaan Pro Rakyat
DIALEKSIS.COM - Tema HUT RI 2022 ke-77, merujuk Surat Edaran (SE) Menteri Sekretaris Negara Nomor B-620/M/S/TU.00.04/07/2022. adalah Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.
-
Opini | 1 tahun laluMenelisik Ukuran Demokrasi
Sistem demokrasi menjadi jamak diterapkan di hampir semua negara di dunia. Data dari the Freedom House (2022) melaporkan terdapat 139 negara atau 71 persen dari total 195 negara di dunia telah menerapkan sistem demokrasi dengan kualitas yang berbeda.
-
Opini | 1 tahun laluGelora Kemerdekaan Indonesia di Aceh
Berita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tidak segera diketahui di Aceh. Berita baru diketahui secara resmi oleh rakyat Aceh pada tanggal 29 Agustus 1945 setelah kembalinya Mr. T.M. Hasan dan Dr. M. Amir dari Jakarta. Kedua orang ini mewakili pusat Republik Indonesia untuk seluruh pulau Sumatera.
-
Opini | 1 tahun laluCabang Dinas Pendidikan Gayo Lues "BENCHMARKING" ke Aceh Barat dan Abdya
Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Kabupaten Gayo Lues, bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) meng”inisiasi” bench marking ke Cabdin Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
-
Opini | 1 tahun laluMengistimewakan Pendidikan Aceh
DIALEKSIS.COM | Opini - Segar dalam ingatan kita, loncatan pendidikan Aceh yang membanggakan, terobosan masuk ke Perguruan Tinggi. Tracknya menuju “keistimewaan” pendidikan. Terima kasih sewajarnya disampaikan kepada pemerintah Aceh dan Dinas Pendidikan.
Lantas apakah kita berpuas diri? “Tidak ada kata puas dalam berkarya, karena dunia terus berubah setiap waktu”, kata Alhudri, kadis Pendidikan Aceh dalam suatu kesempatan. “Harus terus bekerja dan bekerja, untuk menyelamatkan anak-cucu” lanjutnya.
-
Opini | 1 tahun laluTPK Berkeadilan Bagi Pengawas dan Kepala Sekolah Aceh
Jika anda seorang guru, pernahkah membayangkan menjadi kepala sekolah terpencil? Meninggalkan zona nyaman, kadang meninggalkan anak istri, demi meniti karir, entah berapa lama.
-
Opini | 1 tahun laluIroni Nasib Nakes Kita
DIALEKSIS.COM | Opini - Tenaga Kesehatan (nakes) merupakan kelompok yang paling berjasa di garda depan dalam pemeriksaan dan perawatan pasien terduga maupun terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Merujuk pada definisi menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.