Kamis, 20 November 2025
Beranda / Ekonomi / Industri Farmasi dan Kosmetik Digenjot, Kemenperin Targetkan Kurangi Impor Bahan Baku

Industri Farmasi dan Kosmetik Digenjot, Kemenperin Targetkan Kurangi Impor Bahan Baku

Rabu, 19 November 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan Indonesia masih bergantung pada impor sekitar 85% bahan baku farmasi, terutama dari India dan Tiongkok. Padahal, 95% obat jadi sudah diproduksi di dalam negeri. [Foto: dok. Kemenperin]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mempercepat agenda kemandirian bahan baku di sektor farmasi dan kosmetik. Langkah ini ditempuh untuk mengurangi ketergantungan impor sekaligus memperkuat daya saing industri kesehatan nasional.

Menurut Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Indonesia masih bergantung pada impor sekitar 85% bahan baku farmasi, terutama dari India dan Tiongkok. Padahal, 95% obat jadi sudah diproduksi di dalam negeri.

“Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar. Kita harus jadi produsen yang kuat, berbasis inovasi dan bahan baku lokal,” tegas Agus.

Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk memproduksi bahan baku obat dari tanaman obat dan minyak atsiri. Beberapa produk berbasis herbal bahkan telah diekspor, seperti bahan aktif meniran yang menembus pasar Inggris.

Sektor kimia, farmasi, dan obat tradisional pun menunjukkan kinerja solid. BPS mencatat pertumbuhan 11,65% (yoy) pada kuartal III 2025, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional 5,04%. Investasi sektor ini mencapai Rp65,9 triliun, dengan ekspor USD 15,22 miliar, serta ikut menopang kontribusi manufaktur yang menyumbang 17,39% PDB dan menyerap lebih dari 20 juta pekerja.

Agus menekankan bahwa penguatan industri harus sejalan dengan prinsip keberlanjutan, termasuk energi efisien, green chemistry, serta persiapan menuju wajib Sertifikasi Halal Oktober 2026 bagi kosmetik dan obat bahan alam.

“Industri kini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga dampak sosial dan lingkungan,” ujarnya.

Kemenperin mengajak seluruh pemangku kepentingan memperkuat kolaborasi agar Indonesia mampu membangun ekosistem industri farmasi dan kosmetik yang mandiri, kompetitif, dan berkelanjutan. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI