kip lhok
Beranda / Berita / APDESI Aceh: Tak Selamanya Pembangunan Infrastruktur di Desa Bernilai Negatif

APDESI Aceh: Tak Selamanya Pembangunan Infrastruktur di Desa Bernilai Negatif

Minggu, 21 Maret 2021 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni

Ketua APDESI Aceh, Muksalmina. [IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Aceh, Muksalmina mengatakan, tidak selamanya pembangunan infrastruktur di desa bernilai negatif.

Hal ini menurutnya malah akan menjadi pendorong berkembangnya pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama untuk daerah-daerah yang jauh dari perkotaan atau wilayah pegunungan yang memang masih membutuhkan pembangunan infrastruktur.

"Sejak 2015 hingga 2019 lalu, sebagian desa itu fokusnya lebih ke infrastruktur. Makanya peningkatan ekonominya belum terlihat signifikan. Tetapi pada intinya sebagian besar selama 5 tahun ini desa itu menggunakan dana desa untuk pemenuhan kebutuhan insfratruktur dimana salah satunya infrastruktur juga berguna untuk menunjang perekonomian desa," ujar Muksalmina saat dihubungi Dialeksis.com, Minggu (21/3/2021).

"Nah, mulai tahun 2020, sebenarnya harapannya dana desa sudah mulai diarahkan ke modal usaha produktif dan penguatan ekonomi masyarakat, namun lagi-lagi kemarin sebagian besar di tahun 2020, dana desa itu penggunaannya dialihkan ke penanganan Covid-19, khususnya BLT," tambahnya.

Ketua APDESI Aceh itu berujar, segala sesuatu itu tentu ada sisi positif dan negatifnya. Artinya mana yang lebih besar sisi positifnya, itulah yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pembangunan di desa.

"Misal pada daerah-daerah tertentu itu sebenarnya lebih besar manfaatnya kalau dia tidak lagi bicara infrastruktur, contohnya desa-desa di wilayah perkotaan," jelas Muksalmina.

"Kemudian untuk desa-desa yang terpincil, jauh dari kota dan wilayah pegunungan, karena itu masih kebutuhan dasarnya yang belum terpenuhi, ya kita pikir nggak salah kalau mereka memfokuskan pada infrastruktur. Tidak selamanya pembangunan infrastruktur bernilai negatif. Tapi begitulah dinamikanya. Memang lebih mudah itu menganalisis berdasarkan asumsi kita, tapi cobalah lihat sendiri di lapangan seperti apa kebutuhan di sana, maka semua itu akan terjawab," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda