Tiga Tokoh Lingkungan Aceh Dianugerahi Kasim Arifin Award dari USK
Font: Ukuran: - +
[Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) untuk pertama kalinya menyelenggarakan penghargaan terhadap lingkungan hidup. Penghargaan ini diberi nama Kasim Arifin Award.
Pada edisi perdana, penghargaan ini diberikan kepada insan yang komit melestarikan lingkungan hidup dalam wilayah provinsi Aceh. Kasim Arifin Award edisi perdana dilangsungkan di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, (30/12/2021).
Ketua panitia penyelenggara, Dr. Dra. Sulastri, M.Si dalam laporannya menyampaikan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) yang ditunjuk USK sebagai penyelenggara, sejak Juli oleh tim telah menyusun panduan, mensosialisasikan, mengundang nominator, serta melakukan evaluasi. Pihaknya menjamin awards tersebut dilaksanakan dengan sangat profesional.
"Kami meminta izin kepada keluarga untuk penambalan nama Kasim Arifin sebagai awards, dan alhamdulillah keluarga sangat mendukung," kata Sulastri.
Menurutnya, ini adalah sebuah momen dari perjalanan sejarah yang telah dijalani oleh Ir. Kasim Arifin sejak sebelum menjadi sarjana di IPB, hingga dirinya menjadi dosen di USK.
Dia adalah sosok legenda KKN yang dimiliki USK dengan kiprahnya di Yayasan Leuser hingga akhir hayat. Pimpinan USK beserta jajarannya sangat menghargai jasanya sebagai sosok yang mewakafkan diri untuk lingkungan hidup. Adapun pemenang Kasim Arifin Award sebagai berikut.
Katagori perintis atau inovator lingkungan hidup diberikan kepada Ir. Rama Herawati, MP, ia tercatat sebagai ibu darma wanita USK. Sangat konsen dalam pengelolaan sampah organik dan non-organik, terutama yang bersumber dari sampah rumah tangga. Dimulai dari Gampong Blang Krueng, kemudian mengembangkan Bank Sampah USK. Cikal bakal ini kemudian berkembang ke berbagai kabupaten/kota di Aceh.
Katagori penyelamat lingkungan hidup diberikan kepada Lembaga Bale Juroeng. LSM ini bergerak di bidang penanaman, perawatan dan pengembangan hutan mangrove untuk mitigasi perubahan iklim, dan melakukan advokasi perlindungan mangrove dan habitatnya. Termasuk tempat singgahnya burung yang sedang migrasi karena perubahan musim, serta pengembangan hutan mangrove di Kota Langsa dan Aceh Timur.
Katagori pembina lingkungan hidup jatuh kepada Ir. T.M Zulfikar, ST, MP, IPU. Ia sudah bergerak sejak lama dalam pengorganisasian masyarakat dan advokasi, secara litigasi maupun non-litigasi terhadap berbagai isu lingkungan. Termasuk advokasi terhadap hutan gambut di Nagan Raya. Sehingga menjadi kawasan hutan lindung.
Sementara itu, Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU.,ASEAN.,Eng dalam sambutanya menyampaikan rasa terimakasih kepada keluarga Kasim Arifin atas izin menggunakan nama tersebut. Penggunaan ini, semata-mata untuk menyebarkan inspirasi. Di edisi perdaya, Kasim Arifin Award menghadirkan empat katagori.
"Tapi hanya tiga yang bisa dimenangkan. Sedangkan satunya lagi belum memenuhi syarat untuk dimenangkan. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih dari yang sekarang," tutur Prof Samsul Rizal.
Rektor menuturkan, sumbangsih Kasim Arifin diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Masih segar dalam ingatan Prof Samsul Rizal, medio 85-an dirinya merasa beruntung pernah dibimbing KKN langsung oleh Kasim Arifin. Rektor mengaku tahu betul kiprah seorang Kasim Arifin. Ia berharap, mahasiswa sekarang belajar banyak dari almarhum, jangan sampai saat KKN ke Lokop, Singkil dan Simeuleu malah mengeluh.
Kepedulian lingkungan dan pengabdian kepada masyarakat merupakan sebuah keniscayaan, sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang akan ditinggalkan untuk generasi mendatang. Untuk seluruh mahasiswa USK dirinya berpesan agar tulus dan ikhlas turun ke masyarakat di pelosok wilayah manapun di bumi Indonesia. Ke depan, USK berkomitmen menyempurnakan Kasim Arifin Award.
"Sebagai universitas yang peduli terhadap lingkungan, USK di tahun depan berikhtiar menggarap Kasim Arifin Award lebih awal dan optimal, agar semakin banyak usulan ataupun kandidat, daya jangkaunya seluruh Indonesia. Suatu saat, saya yakin Kasim Arifin Award ini akan mendunia. Kita tidak hanya berikan ke tokoh daerah dan nasional, tapi juga tokoh dunia," ucap Rektor.
Prof Samsul Rizal telah menyampaikan kepada ke LP2M, agar tahun depan Kasim Arifin Award juga diberikan ke seluruh Indonesia. Dengan jumlah hadiah yang lebih baik dari tahun ini.