Ramadhan Ajarkan Cara Hidup Dalam Ridho Allah
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, MA saat menjadi penceramah di Masjid Oman Al-Makmur. [Foto: Dialeksis/ftr]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hari Raya Idul Fitri 1443 H menjadi sebuah momen yang sakral bagi seluruh umat islam.
Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, MA saat menjadi penceramah di Masjid Oman Al-Makmur, Senin (2/5/2022) menyampaikan, ada dua rasa yang bergejolak di hari pertama Idul Fitri semua ibadah kita yang dilakukan Ramadan diterima oleh Allah SWT mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.
“Barangsiapa yang bersungguh menjalankan ibadah Ramadhan kita diberikan fitrah kembali. Semoga Allah SWT memberikan hasanah kita dan ridha untuk pengampunan kita. Tetapi ada hamba Allah yang tidak diampunkan dosa nya semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang tersebut,” ujarnya saat berceramah di Masjid Oman Al-Makmur, Senin (2/5/2022).
Kemudian, Dia menyampaikan, tidak ada ketentuan dalam Islam hanya mentaati Allah dan rasul hanya di bulan Ramadhan. “Ramadhan menjadi tempat lompatan amal ibadah yang berlimpah,” sebutnya.
“Ramadhan mengajar gaya hidup yang bisa kita gunakan pasca lebaran, gaya hidup dan pola hidup. Hiduplah dengan gaya hidup yang diridhoi Allah SWT. Ada dua model yang diridhai Allah, Ada gaya hidup yang nampak orang lain. Gaya jangan berlebihan,” tambahnya.
Muhammad Yasir mengatakan, Ramadhan mengajarkan kita mengelola untuk tidak hidup boros. “Ramadhan mengajarkan kita untuk mengatur hawa nafsu, kita jangan berlebih-lebihan,” sebutnya.
“Harga kebutuhan hidup naik, mari kita belajar dari nabi Yusuf as mengelola keuangan kita masa mendatang, kita tidak tahu kapan masa kapan kita susah,” tukasnya.
“Makanlah sesuai dan seperlunya simpan untuk kebutuhan di masa mendatang, penampilan yang terbaik kita dedikasikan kepada Allah SWT,” tambahnya.
Dirinya juga menyampaikan, untuk tidak sombong dan berlebih-lebihan dalam beribadah untuk dipublikasi ke Publik. “Mari berikan yang terbaik ketika beribadah kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Lanjutnya, Dia juga mengatakan, agar tidak membawa barang haram ke rumah. Harus berhati-hati dengan barang haram.
“Gaya hidup secara kepribadian taqwa, pakaian ketika berpuasa menjadi pakaian kita. Tidak ada istilah gengsi dalam gaya hidup untuk beribadah kepada Allah SWT, bersegeralah berserah diri dan memohon ampun kalau berdosa. Dan ini yang seharusnya menjadi gaya hidup, berinfak itu gaya hidup untuk kita dan orang tua kita,” pungkasnya. [ftr]