Direktur Eksekutif Katahati Institute, Raihal Fajri. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh mengirimkan sejumlah undangan perihal silaturahmi Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang akan diselenggarakan pada hari ini, Jum’at (12/8/2022) pukul 19.00 WIB dan bertempat di Pendopo Gubernur Aceh. 

Sehubungan dengan undangan tersebut, perwakilan OMS yang terdiri dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh, Katahati Institute dan Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) menyatakan menolak untuk berhadir.

Direktur Eksekutif Katahati Institute, Raihal Fajri mewakili tiga elemen OMS tersebut mengatakan, tanpa mengurangi rasa hormatnya kepada Pemerintah Aceh, pihaknya melihat bahwa agenda pertemuan ini akan sama tidak pentingnya dengan agenda pertemuan dengan perwakilan media beberapa waktu lalu dengan tujuan yang sama.

“Tidak ada agenda yang jelas dalam sebuah kegiatan tentu saja menyalahi tujuan berdirinya sebuah Organisasi Masyarakat Sipil itu sendiri yaitu menjembatani, memperjuangkan, dan membela kepentingan rakyat dari dominasi kepentingan modal dan politik praktis,” ujar Raihal Fajri dalam keterangan tertulis sebagaimana diterima reporter Dialeksis.com, Banda Aceh.

Padahal, kata dia, ada banyak sekali agenda pembangunan Aceh yang seharusnya menjadi agenda untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama stakeholder terkait sebagaimana pernah disampaikan oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki seperti penuntasan kemiskinan, tata kelola pemerintahan dan investasi serta pemulihan ekonomi pasca covid-19.

“Jika mencermati surat bertanggal 11 Agustus 2022 yang ditujukan kepada Pimpinan Organisasi Masyarakat (OMS) Aceh tersebut sama sekali tidak menyertakan tujuan yang jelas selain hanya agenda silaturahmi dan nama-nama lembaga juga sejumlah nama personal sebagai lampirannya,” pungkasnya.(Akh)