kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ini Dia Nama Ketua KADIN Aceh dari Masa ke Masa

Ini Dia Nama Ketua KADIN Aceh dari Masa ke Masa

Minggu, 22 Mei 2022 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Foto: Logo Kadin Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Organisasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Aceh telah eksis selama 53 tahun. Organisasi yang didirikan pada tanggal 24 September 1968 merupakan organisasi tipe pengusaha yang bergerak di bidang perekonomian.

Dari tahun ke tahun, KADIN Aceh telah beberapa kali melakukan pergantian tampuk kepemimpinan organisasi. Berdasarkan Litbang Dialeksis.com dari beberapa sumber, para pengusaha Aceh yang pernah menjadi juru kemudi organisasi KADIN Aceh diantaranya sebagai berikut:

1. Nur Yusuf

Ketua Panitia Musprov VII KADIN Aceh, Muhammad Mada mengabarkan jika Nur Yusuf merupakan salah seorang yang pernah memimpin organisasi KADIN Aceh. Akan tetapi dokumentasi perjalanan kepemimpinan Nur Yusuf sebagai Ketua KADIN Aceh sangat sulit ditemui. Bahkan tidak ditemukan jejak media melalui portal berita di internet. Rekam jejak Nur Yusuf dalam membesarkan organisasi KADIN Aceh ada dalam ingatan para anggota senior KADIN Aceh.

2. Zainuddin Hamid

Begitu pula dengan Zainuddin Hamid. Kata Cek Mada, Zainuddin Hamid merupakan sosok yang juga pernah memimpin organisasi KADIN Aceh. Rekam jejak Zainuddin Hamid selama memimpin KADIN Aceh sulit ditemui. Sepak terjang Zainuddin dalam membesarkan nama KADIN Aceh ada dalam ingatan para kader yang sudah veteran.

3. M Dahlan Sulaiman

Ketua KADIN Aceh periode 1993-2003, H M Dahlan Sulaiman membawa organisasi KADIN Aceh sebagai organisasi yang berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Aceh. KADIN Aceh di masa kepengurusannya juga tidak pernah sekalipun menyusui pada APBD pemerintah. Bahkan prestasi yang diukir H M Dahlan Sulaiman selama menjabat sebagai Ketua KADIN banyak berkontribusi untuk membangun ekonomi daerah serta kontribusi KADIN dalam kerja sama internasional memprakarsai Indonesia Malaysia Thailand-Growth Triangle (IMT-GT).

4. Firmandez

H Firmandez terpilih menjadi Ketua KADIN Aceh selama tiga periode berturut-turut, yakni 2003-2018. Namun pada periode ketiga, nama Firmandez sempat tergonjang-ganjing dengan isu skandal nepotisme. Firmandez dituding mau membangun dinasti dalam organisasi KADIN Aceh. Ia juga dituding tidak menjalankan organisasi sesuai rule on track berdasarkan AD/ART. 

Firmandez pada saat itu juga membantah dengan keras tudingan yang menyasar ke dirinya. Ia tidak pernah beranggapan kalau organisasi KADIN Aceh adalah milik keluarganya. Firmandez juga dengan tegas menyebut kalau dirinya menjalankan organisasi sesuai koridor aturan KADIN Indonesia.

Akhir cerita, pada tanggal 26 Oktober 2018 sesuai dengan SK nomor Skep/ist/kdn/Aceh/X/2018, Firmandez dipecat sebagai Ketua KADIN Aceh periode 2013-2018. 

Meski bukan lagi pada jabatan Ketua KADIN Aceh, KADIN Pusat yang pada saat itu dipegang oleh Ketua Rosan Perkasa Reoslani masih mempercayai Firmandez untuk mengisi jabatan struktural dalam organisasi KADIN Aceh. Firmandez diangkat dalam susunan kepengurusan sementara careteker KADIN Aceh hingga Musprov KADIN ke-VI berlangsung.

5. Makmur Budiman

Almarhum H Makmur Budiman terpilih secara aklamasi sebagai ketua KADIN Aceh periode 2019-2024. Ia merupakan calon ketua tunggal sebab hingga penutupan pendaftaran hanya dirinyalah yang mengembalikan berkas persyaratan ke panitia.

Akan tetapi, Makmur Budiman tidak lama memimpin KADIN Aceh. Kurang lebih kepemimpinannya berjalan selama setahun lebih karena pada tanggal 4 Maret 2021, H Makmur Budiman dikabarkan meninggal dunia. Almarhum H Makmur Budiman harus mengamanahkan tampuk kepemimpinan KADIN Aceh kepada yang lain. 

Makmur Budiman semasa hidupnya juga melakukan kerja sama dengan Thailand terutama dalam pengiriman Petani Aceh ke Thailand untuk dilatih. 

Saat pelantikan dirinya, almarhum juga menyampaikan bahwa ada lima program strategis yang akan dijalankan KADIN Aceh di bawah kepemimpinannya. Hal utama yang almarhum lakukan ialah memantapkan komunikasi internal antara KADIN Aceh dengan Kadin Pusat.

Kemudian merekomendasikan pemerintah daerah untuk mengadakan pusat training center dan pendidikan menghadapi era revolusi 4.0. Menurut almarhum, era revolusi industri sekarang telah mengubah hampir seluruh sistem kerja saat ini, sehingga pola kerja lama dengan pendidikan konvensional sudah tidak relevan dilakukan lagi.

Almarhum juga merekomendasikan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membuat Perda ekonomi kreatif sehingga harapan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa berkembang pesat.

Almarhum juga mengimbau pemerintah daerah, pemerintah pusat, KADIN pusat, KADIN provinsi, untuk memikirkan bagaimana caranya mengaktifkan kembali pelabuhan-pelabuhan yang ada di Aceh. Karena menurut almarhum banyak peluang ekonomi di bidang sektor ekspor barang.

Almarhum memiliki pandangan bahwa kondisi Aceh saat ini belum bisa disandingkan dengan daerah-daerah lain. Menurut almarhum, Provinsi Aceh perlu revolusi sehingga Aceh mampu mengimbangi perkembangan daerah-daerah lain. 

Almarhum juga pernah meminta DPR RI untuk membentuk sistem perdagangan antar pulau. Sehingga dengan demikian, ekonomi Aceh mampu berkembang.

Semasa pandemi Covid-19, almarhum Makmur Budiman beserta rakan-rakan KADIN Aceh yang lain juga giat berbagi sembako kepada kelompok rentan terdampak Covid-19. Bahkan Ketua KADIN Kabupaten/Kota se-Aceh mengaku bangga dengan upaya nyata yang dilakukan almarhum semasa hidupnya.

6. Muhammad Iqbal

Usai kepergian almarhum H Makmur Budiman, untuk mengisi kekosongan jabatan Ketua KADIN Aceh, Muhammad Iqbal alias Iqbal Piyeung ditunjuk menjadi Penjabat (Pj) Ketua KADIN Aceh. Iqbal Piyeung yang saat itu jadi Pj Ketua KADIN Aceh juga menunjuk Muhammad Mada alias Cek Mada sebagai Pelaksana Harian (Plh) Ketua KADIN Aceh.

7. Siapa Berikutnya?

Musyawarah Provinsi (Musprov) VII KADIN Aceh saat ini tahapannya sedang berlangsung. Hingga pemilihan nanti, dikabarkan baru ada tiga orang yang mengambil berkas pendaftaran sebagai Bakal Calon (Balon) Ketua KADIN Aceh. Ketiga orang tersebut adalah Ismail Rasyid, Muhammad Iqbal dan Rizky Syahputra. Dari ketiga nama tersebut, yang mengembalikan berkas pendaftaran baru Ismail Rasyid.

Meski dalam perjalanannya Musprov VII KADIN Aceh penuh harapan-harapan energi baru dari para Balon Ketua, yang jelas ketiga orang tersebut berpotensi memimpin KADIN Aceh untuk menumbuhkan perekonomian Aceh jauh lebih baik ke depan.(Akhyar)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda