Pilkada 2024 Aceh Butuh Pemimpin Extraordinary Leaders
Font: Ukuran: - +
Reporter : Redaksi
DIALEKSIS.COM | Tajuk - Sejauh ini, hanya nama Muzakir Manaf 'Mualem' yang muncul menonjol sebagai calon kuat dalam kontestasi Pilkada Aceh 2024. Sementara nama-nama lain masih sebatas wacana di media massa. Fenomena ini menimbulkan tanda tanya besar. Apakah tidak ada lagi sosok berani yang mampu melawan dominasi Muzakir? Atau memang tidak ada lagi kader-kader berkualitas yang memiliki modalitas politik memadai, baik dari sisi finansial, jejaring, kapasitas keilmuan, maupun dukungan sosial?
Keengganan untuk maju dalam Pilkada mungkin juga disebabkan oleh kompleksitas masalah yang dihadapi Aceh saat ini. Angka pengangguran 6% dan kemiskinan 14,45% jauh di atas rata-rata nasional. Prevalensi stunting di Aceh bahkan menempati peringkat kelima tertinggi di Indonesia mencapai 31,2%. Masalah-masalah akut seperti inilah yang membutuhkan kepemimpinan luar biasa atau extraordinary leaders.
Teori kepemimpinan transformasional dari Bernard M. Bass menyebutkan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mampu mengilhami dan memotivasi pengikutnya untuk melampaui kepentingan pribadi demi mencapai cita-cita dan tujuan besar organisasi. Aceh saat ini jelas membutuhkan sosok pemimpin yang dapat menyatukan dan membangkitkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengatasi tantangan pembangunan.
Dalam konteks ini, kombinasi antara politisi dengan kapabilitas akademisi atau sebaliknya bisa menjadi solusi yang ideal. Para akademisi dapat memberi bobot intelektual dan keilmuan, sementara politisi memberi pengalaman dan kemampuan untuk membangun aliansi politik, komunikasi politik, kebijakan strategis, dan lain-lain. Kolaborasi seperti ini dapat menghindarkan dari konflik kepentingan yang kerap terjadi jika hanya melibatkan politisi partisan semata.
Hari-hari menuju Pilkada 2024 akan menguji komitmen putra-putri terbaik Aceh. Aceh sudah terlalu sering menyaksikan visi dan program gemilang di panggung kampanye, namun kemudian terbentur realita begitu para petahana kembali berkuasa.
Sudah saatnya Aceh melihat kehadiran sosok-sosok luar biasa yang mampu menerjemahkan gagasan menjadi aksi nyata dan membawa Aceh keluar dari lingkaran kemiskinan dan keterbelakangan. Sekarang atau tidak sama sekali!