Yanyan Rahmat. Foto: for Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Soki - Di tengah riuhnya perkembangan olahraga bela diri Tanah Air, sosok Yanyan Rahmat, A.KS., M.Si. menjadi potret sempurna bagaimana dedikasi dan konsistensi dapat menghasilkan prestasi gemilang. Pria kelahiran Bandung, 15 Desember 1973 ini telah mengukir namanya dengan tinta emas dalam sejarah Tarung Derajat Indonesia, khususnya di bumi Serambi Mekkah.

Perjalanan Yanyan dengan Tarung Derajat dimulai pada tahun 1992, ketika ia masih menempuh pendidikan di STKS Bandung. Kini, setelah lebih dari tiga dekade bergelut dengan seni bela diri asli Indonesia ini, ia telah mencapai tingkat Sabuk Hitam - Zat IV dan menyandang status Pelatih Utama Tarung Derajat Aceh.

Keseriusannya dalam dunia bela diri berjalan seiring dengan pengembangan kapasitas akademisnya. Setelah menyelesaikan D.IV di STKS Bandung, Yanyan melanjutkan studinya hingga meraih gelar Magister di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Kini, sambil menjalankan tugas sebagai PNS, ia bermukim di Jalan Ajun Jeumpet No. 30, Aceh Besar.

Rekam jejak prestasinya dimulai sebagai atlet dengan meraih juara pertama kelas 60 - 65 kg pada Kejurnas Tarung Derajat AA Boxer Cup V 1996 di Bandung. Namun, pencapaian terbesarnya justru lahir dari perannya sebagai pelatih. Sejak PON XVII 2008 di Kalimantan Timur hingga PON XXI 2024 di Aceh - Sumut, tim yang dibesutnya selalu pulang dengan koleksi medali yang mengesankan.

Di bawah asuhannya, Aceh tidak hanya berjaya di kancah nasional, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di tingkat ASEAN. Hal ini terbukti saat timnya meraih dua medali emas dalam Kejuaraan ASEAN 2015 di Bali. Prestasi terbaik tim asuhannya tercatat pada PON XX Papua 2021 dengan perolehan tiga emas, satu perak, dan enam perunggu.

Yanyan Rahmat bukan sekadar pelatih; ia adalah arsitek di balik transformasi Tarung Derajat Aceh menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di kancah nasional. Konsistensinya menghasilkan atlet-atlet berprestasi selama lebih dari satu dekade membuktikan bahwa ia bukan hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga menanamkan nilai - nilai kedisiplinan dan semangat juang yang menjadi ruh dari Tarung Derajat itu sendiri.