Minggu, 09 November 2025
Beranda / Sosok Kita / Syukri Hamid: Dari Warung Kopi Keluarga hingga Sukses Mendirikan SYR Coffee

Syukri Hamid: Dari Warung Kopi Keluarga hingga Sukses Mendirikan SYR Coffee

Minggu, 09 November 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Syukri Hamid (kanan) pemilik UD SYR Coffee, yang berlokasi di Jalan Khairil Anwar No. 60 A, Peunayong, tepat di depan REX Banda Aceh. [Foto: dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sosok Syukri Hamid dikenal sebagai pengusaha kopi yang tidak hanya menjual cita rasa, tetapi juga nilai-nilai kebersamaan dan religiusitas. Pria ramah dan rendah hati ini telah menekuni dunia kopi sejak masih belia, belajar langsung dari sang ayah yang membuka usaha warung kopi di kampung halamannya.

Dari situlah Syukri menimba ilmu tentang bagaimana meracik kopi menjadi minuman yang bukan sekadar pelepas dahaga, melainkan perekat silaturahmi antarwarga.

Berbekal pengalaman dan semangat belajar yang tinggi, Syukri memutuskan untuk hijrah ke Banda Aceh pada tahun 2013. Di kota ini, ia mulai merintis usaha kopi dengan merek sendiri bernama UD SYR Coffee, yang berlokasi di Jalan Khairil Anwar No. 60 A, Peunayong, tepat di depan REX Banda Aceh.

Nama SYR Coffee sendiri memiliki filosofi mendalam. “SYR itu singkatan dari Syukur, maknanya bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rezeki yang telah diberikan,” ujar Syukri kepada Dialeksis.com pada Minggu (9/11/2025). Filosofi ini, lanjutnya, menjadi ruh dalam setiap langkah bisnis yang dijalankan.

SYR Coffee dikenal luas sebagai penyedia dan penyuplai kopi Arabika Gayo berkualitas tinggi. Syukri menjelaskan bahwa dirinya hanya fokus pada jenis Arabika, yang ia olah menjadi dua varian utama, yaitu Arabika Ateng Super (Gayo 3) dan Arabika Timtim.

“Arabika Ateng Super punya cita rasa kompleks, aroma floral, dan sedikit rasa buah. Sedangkan Timtim lebih khas dengan perpaduan asam segar, manis, serta aroma rempah seperti kapulaga dan ketumbar,” jelasnya. Kedua jenis ini berasal dari dataran tinggi Gayo yang terkenal dengan biji kopinya yang unggul dan berkarakter kuat.

Dari bahan baku tersebut, SYR Coffee menghasilkan berbagai varian olahan seperti Wine, Honey, King Gayo, Long Berry, Peaberry, Blend, hingga Arabika Luwak Gayo yang menjadi produk istimewa. Semua varian ini diproses dengan hati-hati untuk menjaga keaslian dan cita rasa khas Gayo yang mendunia.

Bagi Syukri, keberhasilan bisnis bukan semata tentang keuntungan, tetapi juga tentang kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa harga kopi yang ditawarkan SYR Coffee disesuaikan dengan harga pasar agar tetap terjangkau.

“Kami tidak ingin memberatkan konsumen. Yang penting mereka bisa menikmati kopi berkualitas dengan harga yang wajar,” ungkapnya. Demi menjaga mutu, seluruh proses roasting dilakukan sendiri menggunakan mesin modern impor dari Taiwan. “Kami punya mesin sendiri agar kopi selalu segar karena kami roast langsung saat ada permintaan,” tambahnya.

Selain memiliki mesin dan fasilitas roasting sendiri, Syukri juga memiliki kebun kopi di dataran tinggi Gayo. “Jadi sistem kami dari hulu ke hilir, mulai dari kebun, proses sangrai, sampai penyajian semuanya terkontrol sesuai standar kami,” ujarnya bangga.

Bagi Syukri, warung kopi bukan sekadar tempat berbisnis, melainkan wadah mempererat tali silaturahmi dan berdiskusi. Setiap hari, selepas salat Subuh, warungnya terbuka bagi masyarakat yang ingin menikmati secangkir kopi racikan khas Abu Syukri, sembari berdiskusi tentang agama dan kehidupan.

“Saya selalu menanamkan prinsip, dalam usaha jangan lupa agama. Saat azan berkumandang, kami berhenti sejenak untuk salat. Itu bentuk syukur dan penghormatan kepada Sang Pemberi Rezeki,” tutur Syukri dengan nada teduh.

Kini, SYR Coffee telah mempekerjakan sedikitnya delapan orang karyawan yang terlibat dalam proses produksi dan penjualan. Tak hanya melayani pelanggan lokal, produk kopi Syukri juga diminati oleh pembeli nasional bahkan mancanegara.

“Kalau ada warung kopi di Aceh yang butuh biji kopi, kami siap bantu. Prinsipnya saling mendukung sesama pelaku usaha,” ucapnya. Selain itu, sebagian keuntungan usahanya disalurkan untuk membantu masyarakat kurang mampu di sekitar tempat usahanya. “Rezeki yang baik adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya penuh makna.

Perjalanan Syukri Hamid dari warung kopi keluarga hingga membangun brand SYR Coffee adalah bukti nyata bahwa ketekunan, rasa syukur, dan nilai-nilai agama dapat menjadi fondasi kuat dalam meraih kesuksesan. Di tengah derasnya arus bisnis modern, Syukri tetap menjaga kesederhanaan dan keikhlasan dalam setiap cangkir kopi yang ia racik kopi yang bukan sekadar minuman, melainkan sarana mempererat silaturahmi dan menyebarkan kebaikan. [ra]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI